7 Orang Tewas Tertimbun Longsoran Tanah di Bengkayang Saat Menambang Emas

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tujuh orang meninggal dunia, dari 20 orang yang tertimbun longsor di area penambangan emas tanpa izin di Desa Kinande, Lembang Bawang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

Kepala Polres Bengkayang Ajun Komisaris Besar Polisi Bayu Suseno mengatakan, telah menerjunkan puluhan personel untuk membantu proses evakuasi korban.

“Sejak pagi kami tiba di lokasi bersama 30 personel. Dalam hal itu tidak hanya dari pihak Polres Bengkayang, namun juga turun dari Basarnas Sambas, BPPD Bengkayang, dan juga Dandim Singkawang,” ujar Bayu, Sabtu 17 September 2022.

Bayu mengatakan, berdasarkan titik koordinat, lokasi penambangan masuk wilayah Dusun Buduk Sempadang, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas.

“Tapi, bukan soal letaknya di mana, saat ini soal tanggung jawab dan juga kemanusiaan kita. Jadi, tim kita sudah turun dari kemarin (Jumat) sore, dan tadi pagi kita sama-sama dengan pihak Basarnas Sambas, BPBD Bengkayang dan juga Dandim turun bersama,” katanya.

Hingga saat ini, proses evakuasi korban longsor masih terus dilakukan menggunakan peralatan ekskavator. Selain melakukan evakuasi, petugas juga mendirikan posko di lokasi untuk pendataan korban dan keluarga korban.

“Untuk sementara terdapat satu keluarga korban yang mencari keluarganya atas nama Yudianto, asal Landak. Yudianto diduga menjadi korban tertimbun tanah longsor,” katanya.

Menurut informasi, sekitar 20 orang tertimbun tanah longsor saat mendulang atau mencari emas menggunakan peralatan tradisional.

Hingga saat ini, dilaporkan tujuh orang korban sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan empat korban di antaranya sudah teridentifikasi.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang Esidorus turut prihatin atas peristiwa longsor yang menimpa korban jiwa itu.

Esidorus meminta pemerintah daerah dan kepolisian melakukan investigasi sesuai dengan kewenangan agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini