MATA INDONESIA, JAKARTA-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) geram. Pasalnya, banyak bos BUMN yang mangkir dan tak menyetorkan rencana bisnis 5 tahun ke depan. Bahkan, dari 140 perusahaan BUMN yang ada, hanya 10 yang memenuhi permintaannya.
Erick menyebut beberapa perusahaan yang melaksanakan kewajiban berasal dari BUMN perbankan yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
“Masa minta bisnis plan (rencana, red) saja nggak bisa? Yang rajin kan perbankan, PLN dan Pertamina juga sudah setor,” katanya.
Sebagai informasi, rencana bisnis atau business plan merupakan dokumen berkala yang menjadi pedoman terkait rencana manajemen untuk menjalankan bisnis pada periode tertentu. Rencana bisnis disediakan oleh kepala perusahaan sebagai penjabaran strategi dalam mencapai tujuan.
Selain itu, rencana bisnis juga dibuat dengan tujuan untuk menggaet investasi dari pihak luar.
Dalam kesempatan yang sama, Erick menyebut akan meleburkan perusahaan BUMN yang terus merugi dalam satu subholding. Rencananya Erick akan membentuk sebanyak 15 subholding.
Dia ingin kedua Wakil Menteri masing-masing memegang tujuh atau lebih subholding untuk membantunya. Sebelumnya, Erick menyampaikan rencana merger BUMN lainnya yang terus merugi yakni PT PANN Multi Finance (Persero).