MINEWS, JAKARTA – April 2017 silam, Asri Welas melahirkan anak kedua yang berjenis kelamin laki-laki. Bayi tersebut diberi nama Rayyan Gibran Ridharaharja dengan panggilan Ibran. Hati ibu mana yang tidak hancur, saat Ibran memasuki usia 5 bulan, ia divonis oleh dokter menderita katarak pada kedua matanya.
Asri sempat melihat tanda-tanda saat Ibran memasuki usia 3 bulan, seperti terlihat bintik-bintik putih di tengah mata, yang semakin hari semakin membesar pada bagian pupil mata. Karena khawatir, Asri dan suami segera mencari tahu di internet.
Kemudian Asri langsung membawa anaknya ke dokter untuk diperiksa. Beberapa kali operasi katarak sudah dilewati oleh Ibran, walau sudah menjalani operasi sepertinya pengelihatan Ibran belum pulih sempurna.
Pada 1 Agustus 2019, Ibran dijadwalkan untuk menjalani operasi pemasangan lensa pada mata kirinya, kemudian dilanjutkan pemasangan lensa di mata kanan pada dua minggu setelahnya.
Sayangnya operasi tersebut ditunda, karena ukuran kornea Ibran yang belum cukup untuk dipasang lensa. Operasi ditunda hingga enam bulan sampai satu tahun ke depan untuk melakukan operasi pada mata anak Asri Welas tersebut.
Lalu sebenarnya apa sih yang menjadi penyebab katarak pada bayi?
Ternyata faktor penyebab utama katarak pada bayi adalah kelainan congenital atau cacat bawaan dari lahir. Ini terjadi sejak bayi berada dalam kandungan dan lensa mata pada bayi tidak terbentuk secara sempurna.
Kondisi ibu yang mengalami infeksi rubella dan cacar air saat sedang hamil, juga bisa menyebabkan bayi lahir dengan kondisi mata mengalami katarak. Begitu juga dengan anak yang mengalami Down Syndrom, memiliki risiko lebih tinggi mengalami katarak.
Faktor keturunan juga menjadi salah satu penyebab penyakit katarak. Ibu atau ayah yang lahir dari keluarga dengan riwayat penyakit katarak, kemungkinan bayi lahir dengan kondisi mata mengalami katarak cukup besar.
Selain kelainan sejak lahir, katarak pada bayi juga bisa terjadi akibat komplikasi dari penyakit mata, diabetes, terapi radiasi, dan mengkonsumsi obat-obatan kortikosteroid.
Untuk para bunda, segera kenali gejala-gejala penyakit pada anak sejak dini agar bisa cepat ditangani. Untuk bunda yang sedang hamil, jangan bosan untuk memeriksakan kandungan, supaya bisa tahu sejauh mana perkembangan janin dalam kandungan. Selain itu, selalu jaga pola makan dan konsumsi makanan yang sehat dan bergizi ya bun. (Hastina/RyV)