Yah! Putus dari Wijin, Gisel: Kesepakatan Bersama

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kabar kurang sedap datang dari Gisella Anastasia atau Gisel. Dia tak lagi menjalin hubungan asmara dengan Wijaya Saputra alias Wijin.

Gisel mempposting foto dirinya dengan Wijin beberapa hari lalu. Ibu dari Gempi itu menuliskan caption yang mengisyaratkan tak lagi menjalin asmara dengan Wijin.

“Mencoba meletakkan banyak harapan. Berpegangan tangan sebisanya. Berjalan sebisanya. Berjuang sebisanya. Kini, berjalanlah, walau berbeda arah,” tulis Gisel.

“Berjuang kedepan. Kamu dan aku tercipta untuk mencapai tujuan. Bukan hanya tentangku, tentangmu Tapi tentangNya, juga seisi dunia yang dikasihiNya. Menarilah, walau alunannya tak lagi sama,” katanya.

“Berbahagialah. Teriring doa sebagaimana kau pernah membuat bahagia.”

Gisel menyebut, putus dari Wijin bukan hal yang mudah. Tapi, itu dilakukan demi kebaikan bersama.

“Kehilangan ada pastilah, kemarin juga yang terakhir dipanggil juga itu posisinya memang udah enggak bareng. Pasti ada masanya, ‘Duh udah enggak bareng'” ungkap Gisel.

“Tapi pasti keputusan ini sudah dipikirkan baik-baik, kesepakatan bersama, untuk kebaikan bersama. Jadi untuk masalah melow melow sedihnya kudu dilewatin aja ya enggak apa-apa,” ucapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini