Wow, Ini Tiga Gunung di Dunia yang Diincar Pemburu Emas

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Temuan gunung emas di Kongo ternyata cukup mengejutkan publik. Terlebih warga di lokasi juga menjadi mudah mendapatkan emas.

Namun ternyata masih ada gunung yang mengandung emas dan menjadi objek eksploitasi. Berikut tiga gunung yang emas yang tersebar di sejumlah negara.

Pertama yaitu tambang emas Grasberg. Berdasarkan Mining Technology, pegunungan Jayawijaya di Papua, Indoensia merupakan kawasan yang mengandung emas dalam jumlah banyak. Di lokasi ini berdiri tambang emas Grasberg yang dioperasikan PT Freeport Indonesia, anak perusahaan dari Freeport McMoran Cooper and Gold.

Tambang ini merupakan yang terbesar di dunia dan diprediksi mengandung 30,2 juta ons (Moz) emas. Pada tahun 2018, tambang tersebut menghasilkan 2,69 Moz emas, mengolah 178.100 ton bijih per hari.

Kedua yaitu tambang Castle Mountain Gold Mine. Menurut NS Energy Business, tambag ini terletak di distrik pertambangan Hart, di ujung selatan Castle Mountains, California, Amerika Serikat.

Tambang ini diprediksi memiliki cadangan emas sebanyak 3,6 juta MoZ dan sempat menghasilkan lebih dari 1 juta MoZ emas antara tahun 1992 hingga 2004.

Tahun 2018, pertambangan emas ini dilanjutkan setelah sempat terhenti. Rencananya tambang ini juga bisa memproduksi 203 ribu MoZ pada kuartal pertama tahun 2021.

Ketiga yakni Round Mountain. Tambang emas berada di kawasan pegunungan Nevada, Amerika Serikat. Menurut USGS, Round Mountain adalah salah satu deposit emas raksasa dunia. Kandungan logam total dari sistem ini kira-kira 20 juta ons emas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini