MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebuah gunung emas ditemukan di Kongo tepatnya Provinsi Kivu Selatan. Adapun lokasi gunung ini ditemukan di desa Luhihi. Berdasarkan informasi dari media Unilad bahwa tanah di gunung itu diperkirakan terdiri dari 60 hingga 90 persen emas. Meski demikian belum ada informasi lebih lanjut mengenai jumlah dan kualitas emas yang ditemukan di gunung tersebut.
Selain itu dikutip dari Reuters, Menteri Pertambangan Kivu Selatan Venant Burume menyampaikan bahwa penemuan bijih kaya emas terjadi pada akhir Februari 2021. Maka ribuan orang termasuk angkatan bersenjata Kongo (FARDC) menyambangi lokasi tersebut.
Namun Otoritas Kongo menghentikan sementara aktivitas penambangan di lokasi tersebut. Hal ini tertuang dalam surat perintah kepada penambang, pedagang dan anggota angkatan bersenjata Kongo (FARDC) untuk meninggalkan lokasi tambang di dalam dan sekitar Luhihi.
Penghentian penambangan memungkinkan pihak berwenang untuk mengidentifikasi penambang dan memastikan mereka terdaftar dengan benar di administrasi pertambangan artisanal.
Hal ini tidak lepas juga dari persepsi bahwa emas merupakan salah satu sunber daya yang dikenal sebagai ‘bahan konflik’ di Kongo. Dalam sebuah penelitian, kelompok bersenjata terlibat dalam penambangan dan memaksa orang lain untuk menambang, serta memungut pajak dari para penamnbang.
Kelompok bersenjata itu juga menyelundupkan dan memperdagangkan emas hasil penambangan ilegal.
Hasil dari penjualan emas itu kemudian digunakan untuk membeli senjata atau membayar gaji para pejuang.