Wawancara Lama Park Seo Joon soal Pernikahan Impiannya Jadi Kontroversi

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Wawancara Park Seo Joon dengan majalah ‘Grazia’ di tahun 2014 kembali menarik perhatian. Netizen membicarakan pernyataan aktor ganteng itu pada Minggu 27 Juni 2021.

Dalam wawancara ini, bintang utama drama ‘Itaewon Class’ ini berbicara tentang tipe ideal istrinya kelak. Dia mengatakan dia tidak akan mengubah pemikirannya tentang pasangannya mendatang yang harus meninggalkan pekerjaannya untuk mengurus keluarganya.

“Aku ingin jadi ayah dan suami yang baik. Aku ingin istri yang selalu ada di sisi anak. Saya dibesarkan dalam keluarga seperti itu jadi saya juga berpikir anak-anak saya harus dibesarkan oleh ibu mereka. Saya mendengar masa kecil seseorang selamanya membentuk perspektif seseorang tentang kehidupan,” kata Park Seo Joon.

Ia kemudian memliki pandangan tersendiri mengenai istri yang bekerja. Ia mengatakan, “Tampaknya masa kecil yang tidak dicintai mengarah ke kehidupan dewasa yang bermasalah. tidak akan memiliki keterampilan sosial yang baik, atau dia bisa berakhir menjadi penjahat menjadi ekstrim. Saya akan menjadi sosok kebapakan yang baik bagi mereka, tetapi anak-anak membutuhkan ibu mereka. Itu bisa salah tetapi bagi saya, ini adalah jawaban sekarang.”

Aktor berusia 32 tahun itu kemudian menjawab pertanyaan yang menanyakan fitur apa yang menarik baginya, “Aku menemukan wanita yang membawa naluri protektif itu menarik. Aku merasa jika mereka tinggi, mereka akan baik-baik saja hidup sendiri. Aku suka wanita yang membuatku khawatir. Dan wanita kurus cenderung seperti itu.”

Wawancara 7 tahun yang lalu ini pun menuai kontroversi. Tak sedikit netizen menuturkan kekecewaannya terhadap kepercayaan patriarkalnya yang sangat kuno.

Mereka mengatakan, “Apa lol aku tidak akan pernah melihatnya dengan cara yang sama lagi smh”, “Yah, kepercayaan patriarkal yang sangat tua” dan “Bagaimana seorang anak yang memiliki ibu bekerja secara otomatis menyebabkan masa kanak-kanak yang tidak dicintai? Itu lompatan besar”.

“Saya cukup yakin tidak semua penggemarnya memiliki masa kecil yang penuh kasih … Dia seharusnya lebih bijaksana dengan kata-katanya”, “Saya mengerti dia ingin seseorang menjadi ibu rumah tangga tetapi mengatakan seseorang bisa berakhir menjadi penjahat? Itu melewati batas”, dan “Dia sepertinya tidak tahu bagaimana kata-katanya akan menyakiti banyak orang. Saya melihat seperti apa perspektifnya”

Bagaimana menurut Kamu?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

MK Hapus Presidential Threshold 20%, DEMA UIN Sunan Kalijaga: Hak Politik dan Kedaulatan Rakyat Telah Kembali

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta merespon langkah Mahkamah Konstitusi yang telah mengabulkan gugatan yang diajukan oleh Enika Maya Oktavia, Enika Maya Oktavia, Faisal Nasirul Haq, dan Tsalis Khoriul Fatna. Mereka seluruhnya adalah mahasiswa sekaligus anggota Komunitas Pemerhati Konstitusi (KPK) Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini