MATA INDONESIA, JAKARTA – Kanker rahim, kanker serviks atau kanker uterus umumnya terjadi pada wanita berusia 50 tahun keatas. Pada usia tersebut wanita kebanyakan sudah mengalami menopause.
Wanita menopause akan mengalami gangguan kadar hormon estrogen, berperan sebagai pelindung dari berbagai ganggaun kesehatan. Tetapi, saat ini kanker rahim tidak hanya menyerang wanita usia lanjut. Anak remaja pun bisa terserang kanker ganas ini.
Apa sebenarnya penyebab utama kanker serviks ini?
Penyebab Kanker Serviks ini karena virus HPV atau Human Papilloma Virus. Virus mematikan ini bisa menyebar melalui cairan maupun sentuhan kulit. Melakukan hubungan seks dengan pasangan yang berbeda-beda juga merupakan penyebab utama penyakit ini.
Selain itu, saat usia remaja, biasanya terjadi perubahan hormon yang drastis, dan bisa mempengaruhi pola makan. Nafsu makan remaja cenderung meningkat dan seringkali para remaja tidak memerhatikan makanan apa yang masuh ke dalam tubuhnya.
akanan yang mengandung banyak penyedap, zat pengawet maupun zat pewarna bisa memudahkan virus HPV untuk masuk ke dalam tubuh.
Selain makanan, faktor kebersihan menjadi salah satu penyebab kanker serviks. Cucian pakaian dalam di wadah yang sama dapat menyebabkan penyebaran virus HPV.
Anak remaja seolah tidak mau tahu tentang kanker serviks ini. Mereka seringkali berpikir bahwa kanker ini adalah penyakit orang dewasa. Tetapi tanpa kita sadari sebenarnya virus kanker sudah berada di dalam tubuh wanita dan menyebar dari 10 sampai 30 tahun sebelumnya. Jika tanpa ada pencegahan, maka angka kematian wanita akibat kanker serviks akan terus meningkat.
Virus HPV penyebab kanker ini dapat dicegah melalui vaksinasi. Atas rekomendasi World Health Organization (WHO), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memasukkan vaksin HPV ke dalam program imunisasi dasar lengkap.
Meski tidak dapat mengobati infeksi virus HPV, vaksinasi ini sangat bermanfaat untuk mencegah dan menurunkan jumlah kasus kanker genital, terutama kanker serviks.
Dilansir dari alodokter, vaksin HPV dapat diberikan kepada orang dewasa yang belum pernah menerima atau belum lengkap menerima vaksin HPV ketika masih anak-anak. Vaksin HPV dapat diberikan kepada remaja usia 15 tahun hingga orang dewasa berusia 26 tahun.
Orang dewasa usia 27–45 tahun juga bisa mendapatkan vaksin HPV. Tapi perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Pemberian vaksin HPV kepada orang dewasa yang telah menikah atau aktif secara seksual. Akan tetapi, vaksin ini bukan alat pengganti kondom yang dapat melindungi dari infeksi menular seksual lainnya.
Pada remaja dan orang dewasa, pemberian vaksin PHV sebanyak 3 kali. Pemberian vaksin kedua setelah 1–2 bulan vaksin pertama. Kemudian vaksin ketiga setelah 6 bulan vaksin kedua.
Reporter : Alyaa