MATA INDONESIA, JAKARTA – Penyakit kanker tak hanya diderita orang dewasa, tapi anak-anak juga rentan. Berikut beberapa jenis kanker yang sering menyerang anak-anak.
Ada beberapa jenis kanker yang rentan terjadi pada anak sehingga perlu perhatian lebih bagi setiap orangtua. Kanker masih menjadi penyakit ganas yang paling ditakuti, karena peluang kesembuhannya yang sangat rendah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan memprediksi, kanker dapat menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia pada akhir abad ini. Tidak hanya mematikan, kanker bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu, termasuk anak-anak.
Maka dari itu, moms perlu tahu beberapa jenis kanker yang rentan terjadi pada anak-anak, sehingga saat terjadi dapat segera didiagnosis.
Kanker adalah penyakit yang terjadi ketika sel-sel abnormal bertumbuh secara tidak terkendali di dalam tubuh. Meski bisa menyerang siapa saja, jenis kanker yang ditemui pada orang dewasa biasanya berbeda dengan yang terjadi pada anak-anak.
Kanker pada orang dewasa umumnya dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat dan berbagai faktor lingkungan. Sedangkan kanker yang diidap anak-anak, lebih sering disebabkan oleh mutasi gen yang diwarisi oleh orangtua. Faktor genetik dapat menjadi penyebab utama kanker pada anak-anak sulit untuk dicegah sebelum terjadi.
Berikut 5 jenis kanker yang rentan menyerang anak:
- Leukemia
Leukemia termasuk salah satu kanker pada anak yang terbilang umum terjadi. Tercatat jika jumlah pengidap kanker pada anak-anak, sekitar 30 persennya mengalami leukemia.
Jenis leukemia yang paling sering terjadi adalah leukemia limfositik akut (ALL) dan leukemia myelogenous akut (AML). Gangguan leukemia tersebut mampu menimbulkan masalah berupa nyeri pada tulang dan sendi, perdarahan atau memar, demam, penurunan berat badan tanpa sebab, dan masih banyak gejala lainnya.
Jika anak ibu mengalami beberapa gejala yang telah disebutkan, ada baiknya untuk segera melakukan pemeriksaan kesehatan. Leukemia akut bisa berkembang dengan cepat, sehingga perlu mendapatkan pengobatan segera saat terdeteksi. Dengan begitu, segala komplikasi berbahaya yang mungkin terjadi bisa dihindari. Salah satu pengobatan yang umum dilakukan adalah kemoterapi.