Waspada, Ini Bahayanya Jika Berat Badan Turun Drastis

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Upaya untuk diet agar berat badan turun hingga angka yang ideal merupakan idaman banyak orang. Namun, jika berat badan turun drastis bisa menjadi bahaya. Meski masyarakat saat ini cenderung waspada terhadap kesehatan fisik, namun kesadaran itu mendorong sebagian orang untuk menurunkan berat badannya.

Caranya bisa dengan mengatur pola makan, berolahraga, menjalani diet ketat hingga mengonsumsi suplemen. Melihat hal ini, para ahli mengingatkan supaya penerapan diet bisa dijalankan secara lambat dan bertahap.

Ahli diet dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Jessica Crandall Synder menegaskan bahwa jika berat badan turun setengah kilogram hingga satu kilogram per minggu secara universal, dianggap aman dan berkelanjutan.

Maka, berikut 3 bahaya berat badan turun secara drastis bagi kesehatan.

Pertama yakni kehilangan nutrisi penting. Diet cepat dengan mengurangi konsumsi makanan utuh bisa berisiko kehilangan nutrisi utama, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan supaya tetap sehat.

Diet tanpa karbohidrat dinilai bisa menyebabkan tubuh tidak mendapatkan cukup serat. Bahkan pada diet rendah kalori, nutrisi seperti kalsium, vitamin D, vitamin B-12, folat dan zat besi penting untuk diperoleh.

Kedua, yaitu metabolism semakin lambat yang bisa berpotensi menyebabkan tubuh kesulitan menghemat energi. Hal ini disampaikan oleh Kristina Alai, seorang pelatih pribadi di The Bay Club Company.

“Ketika tubuh Anda memasuki mode kelaparan, metabolism Anda akan melambat untuk membantu Anda menghemat energi dan tubuh Anda akan bergantung pada lebih banyak lemak,” kata Kristina.

Penelitian pun baru-baru ini menemukan bahwa semakin banyak berat badan yang hilang, maka metabolisme akan semakin lambat.

Ketiga, yaitu bisa menyebabkan otot semakin tersiksa karena kalori terlalu cepat dipotong. Tidak hanya itu, kehilangan massa otot juga bisa memperlambat metabolism tubuh karena otot akan lebih akif secara metabolik dibandingkan lemak. Artinya, setengah kilogram otot membakar lebih banyak kalori sehari daripada setengah kilo lemak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini