Situasi burnout tidak bisa dianggap remeh karena kondisi stres dan lelah karena pekerjaan bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental. Secara umum saat mengalami burnout hampir smeua aspek kehidupan akan terganggu. Hal ini menyebabkan tubuh akan merasa lelah serta daya tahan tubuh ikut menurun. Akibatnya, tubuh menjadi rentan atau mudah terserang oleh penyakit.
Adapun hubungan kerja juga bisa terganggu karena kondisi emosional yang tidak stabil. Sikap sinisme yang muncul karena burnout dinilai bisa menyakiti perasaan rekan kerja atau teman kerja.
Selain itu, apabila efek burnout tidak ditangani segera bisa berimbas pada kehidupan pribadi. Misalnya bagi yang sudah menikah, hubungan dengan pasangan atau orang tua bisa terganggu. Hal ini tidak lepas dari efek burnout yang bisa mengubah perilaku dan aktivitas seseorang.
Mengutip dari Mayo Clinic, burnout yang tidak ditangani bisa membuat penderitanya mengalami tekanan darah tinggi hinggi penyakit diabetes tipe 2. Selain itu, jika seseorang yang mengalami burnout bisa terserang penyakit jantung dan insomnia.
Sementara itu, penderita burnout yang mengalami stres berkepanjangan juga bisa mengalami depresi dan gangguan kesehatan mental lainnya. Hal ini juga berpotensi membuat penderita menjadi kecanduan alkohol atau obat-obatan.
Maka apabila Anda merasa sudah mengalami burnout karena stres, dianjurkan untuk segera mengatasinya dan mengelola tingkat stres dengan baik. Jika tidak bisa ditangani secara pribadi, bisa melakukan konsultasi dengan profesional seperti psikolog.
