Waspada, Amankan Nomor HP Supaya Tidak Terdampak Kejahatan Siber

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menjaga keamanan nomor ponsel atau handphone (HP) penting dilakukan karena kerap digunakan sebagai alamat verifikasi pada suatu akun digital. Jika lalai, kejahatan siber bisa terjadi seperti misalnya ada pihak lain bisa membobol dan mendapatkan akses data untuk kepentingan mereka. Misalnya untuk menguras saldo dalam rekening.

Menurut National Cyber Security Alliance, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan nomor HP bisa diketahui publik. Pertama karena terhubung dengan akun media sosial. Hal ini disebabkan nomor HP yang dimasukkan bersifat publik sehingga bisa dilihat orang lain.

Nomor ini terpampang jelas di profil akun media sosial. Maka untuk menyiasatinya dengan mengubahnya menjadi privat.

Kedua, terlalu banyak membagikan nomor HP di berbagai acara atau kepentingan yang sifatnya luas. Misalnya percobaan gratis suatu aplikasi, kontes atau data online lain yang akhirnya bisa diketahui oleh orang lain yang tidak dikenal.

Ketiga, kerap meninggalkan nomor HP setelah melakukan suatu pembelian. Nomor HP ini bisa digunakan penjual untuk memberikan penawaran menarik atau promo di waktu tertentu.

Maka, beberapa langkah antisipasi yang bisa dilakukan adalah dengan mengubah pengaturan platform digital dari publik menjadi privat supaya tidak lagi dilihat orang lain.

Kemudian, bisa juga dengan mengarahkan setiap panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal dengan pesan suara atau voice mail. Selain itu, bisa juga dengan membatasi informasi pribadi apa pun saat berbincang di telepon.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini