Wajib Tahu! Ini Penyebab Serangan Jantung pada Anak Muda

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Masyarakat Indonesia tengah dihebohkan mengenai salah satu finalis ajang pencarian bakat, Indonesian Idol, Melisha Sidabutar yang meninggal di usianya yang masih sangat muda, 19 tahun. Menurut kabar, Melisha meninggal akibat pembengkakan jantung.

Peristiwa itu tentu menjadi duka yang mendalam untuk kerabat dan keluarganya. Namun, menjadi pelajaran juga untuk masyarakat terutama anak muda, bahwa penyakit jantung tak hanya dialami oleh mereka yang lanjut usia.

Dilansir dari Hello Sehat, serangan jantung bisa menimpa pada usia berapa pun. Tentu hal tersebut harus sangat serius ditanggapi dan tak boleh dianggap sepele.

Salah satu penelitian terhadap pasien yang mengalami serangan jantung pada usia rata-rata 36 tahun, sebanyak 15 persen meninggal dalam waktu 15 tahun. Dalam studi lain dari kasus serangan jantung pada anak muda, baik pria atau wanita di bawah usia 40 tahun, hanya satu persen yang meninggal dalam waktu satu tahun.

Ada banyak penyebab yang mengakibatkan anak muda terkena serangan jantung. Mulai dari gaya hidup hingga penyakit bawaan seperti kawasaki, Hypertrophic cardiomyopathy, hingga penyakit arteri coroner.

Menurut American Council On Science and Health, gejala yang biasa ditimbulkan untuk serangan jantung pada anak muda adalah adanya rasa tekanan pada dada, sesak napas, dan berkeringat dingin. Gejala ini bisa menjadi tanda-tanda serangan panas, asma, atau bahkan efek samping dari ledakan emosi.

Untuk itu, sebagai anak muda, sayangilah dirimu sejak dini. Mulailah rutin melakukan olahraga, kurangi konsumsi junk food, dan hindari merokok. Sebab, penyakit khususnya masalah jantung tak mengenal berapa usiamu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini