Waduh! Ade Londok Kena Usir Pemilik Restoran saat Mau Endorse Makanan, Netizen: Taku Gak Laku

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Masih ingat sosok Ade Londok dengan slogan, ‘Odadin Mang Ole’? Pria tersebut dulu sempat viral karena cara uniknya mempromosikan Odading di Bandung, Jawa Barat.

Namun, seiring berjalannya waktu, nama Ade Londok makin redup dan tak diketahui kabarnya. Bahkan, baru-baru ini, Ade disebut diusir dari sebuah restoran di Bandung.

Momen itu diunggah oleh channel YouTube, Cheprietz Official. Dari video itu, rerlihat si pemilik akun tengah bersama Ade Londok di pinggir jalan.

Kemunculam Ade yang merupakan teman si pemilik channel YouTube itu membuat mereka asyik untuk menyusuri jalanan Bandung berdua. Hingga Ade dan temannya itu mendadak masuk ke sebuah restoran.

Dengan gaya endorse-nya, Ade langsung mempromosikan resto itu tanpa diminta. Ia menyebutkan beberapa harga menu yang tertera.

“Nih mulai dari 15 ribu sampai dengan yang lainnya, yuk sok masuk ke dalam,” begitu kata Ade.

Saat asyik mempromosikan, seorang wanita alias pemilik restoran itu pun keluar menemui Ade. Ia pun segera mengusir Ade dan temannya karen atak ingin di promosikan sembarangan.

“Saya gak mau,” ucap wanita itu sembari memberi gestur agar Ade keluar dari restorannya.

Ade pun hanya bisa pasrah saat diusir sang pemilik resto.

“Diusir, diusir,” ucapnya.

Momen tersebut rupanya mengundang reaksi para warganet. Mereka pun membela si pemilik restoran dan menghujat Ade Londok.

“Ngemis berkedok endorse.”

“Bagus pemilik restoranya ngusir.”

“Takut gak laku diendorse sama lu.”

Ade Londok sebelumnya sempat banjir hujatan netizen karena etikanya yang tak baik saat jaya di dunia hiburan. Ia bahkan sempat berseteru dengan komedian Malih, karena mengerjainya saat live di stasiun televisi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini