Tips untuk Pasangan yang Sering Bertengkar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Setiap pertengkaran adalah hal yang wajar terjadi dalam sebuah hubungan. Sebab, tentu ada perbedaan pendapat dan konflik yang hadir dalam hubungan.

Namun, ketika kamu dan pasangan tidak dapat memecahkan masalah, maka akan terus menumpuk yang dapat mengakibatkan hubungan menjadi toxic. Tak hanya itu, hal tersebut dapat mengakibatkan diskusi menjadi tidak efektif.

Lalu bagaimana cara memahami dan dipahami oleh pasangan agar setiap argumen lebih efektif? berikut tips yang diberika oleh channel YouTube Satu Persen dalam tema relationship.

1. Tetap Tenang Sebelum Memulai Diskusi

Ada baiknya kamu menahan ego masing-masing terlebih dahulu dan tetap tenang. Perhatiakan intonasi bicara dan hindari nada tinggi.

Jika tidak dapat menahan emosi, lebih baik minta jeda waktu kepada pasangan untuk kamu meredakan emosi terlebih dahulu. Namun ingat, meminta jeda waktu untuk meredakan emosi bukan berarti masalah sudah selesai. Setelah emosi sudah reda, lanjutkan pembicaraanya dan selesaikan masalahnya.

2. Anggap Hanya Persepsimu Semata

Kamu harus ingat bahwa semua komplain yang disampaikan adalah kesalahan pasangan bedasarkan ‘persepsi’ kamu. Karena persepsi kamu itu bisa jadi benar, atau bisa jadi salah.

Contohnya, pernyataan bahwa kamu merasa pasangan tidak memiliki waktu buat kamu.  jangan gunakan kalimat “kamu belakangan ga punya waktu lagi buat aku” ya. Coba diganti dengan kalimat “aku ngerasa belakangan ini waktu buat kita bareng sedikit banget”.

Kalimat tersebut lebih jujur karena itu adalah perasaaan yang sedang kamu rasakan. Dan bisa jadi benar atupun salah.

Dengan kalimat tersebut, kamu memberikan pasangan waktu untuk menjelaskan benar atau tidaknya persepsei tersebut dan bukan menuduh. Karena ketika kamu menuduh pasangan akan membela diri bukan menjelaskan.

3. Siapkan Jawaban saat Berargumen

Beradu pendapat itu harus ada tujuannya, yaitu menyelesaikan masalah. Karena tujuannya untuk menyelesaikan masalah, artinya kamu harus tau apa yang kamu inginkan.

Sebelum kamu berargumen dengan pasangan, pastikan kamu memiliki jawabannya. Ketika ditanya “maunya apa?” “Maunya bagaimana?”, itu kamu harus memiliki jawaban.

Jika kamu tidak memiliki jawaban akan pertanyaan tersebut, jangan berargumen sampai kamu tau mau kamu itu apa. Sampaikanlah apa yang kamu mau, dan bertanggung jawablah atas apa yang kamu inginkan.

4. Fokus dengan Permasalahan

Jangan pernah mencona menyelesikan masalah di waktu yang bersamaan. Prioritaskan masalah mana yang sedang dialami dan jangan coba mengungkit masalah lainnya. Sebab, hal itu bisa membuat hubunganmu semakin panas.

Reporter: Nining Melani

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hilirisasi Buka Lapangan Pekerjaan dan Arah Ekonomi

Oleh: Winna Nartya *) Dalam perdebatan publik, hilirisasi kerap direduksi menjadi larangan ekspor bahan mentahatau pembangunan smelter. Padahal, substansi kebijakan ini jauh melampaui industri berat. Staf Khusus Menteri Investasi dan Hilirisasi, Sona Maesana, menekankan bahwa hilirisasiadalah soal penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan, kemandirian ekonomi, danpembukaan lapangan kerja, serta penentuan arah masa depan bangsa. Ia melihat, daripengalamannya di dunia usaha dan kini di ranah kebijakan, bahwa hilirisasi hanya akanbertahan bila ekosistem investasinya sehat dan ada keberpihakan pada pelaku lokal. Karenaitu, ia menilai sekadar mendirikan pabrik tidak cukup; pertanyaan kuncinya adalah siapa yang menikmati nilai tambahnya dan bagaimana rantai pasoknya melibatkan anak bangsa secaraaktif. Dalam pandangannya, hilirisasi mesti membuka pekerjaan lokal, mengikutsertakan UKM, dan menaikkan kelas pengusaha Indonesia melalui kemitraan yang nyata. Di ranah kebijakan, Sona Maesana menjelaskan pemerintah mendorong integrasi antarapelaku lokal dan asing, memberi insentif bagi investor yang membina industri lokal, sertamenata regulasi yang transparan agar tumpang tindih perizinan berkurang. Ia juga menilaikecepatan dan kepastian perizinan lebih penting daripada angka komitmen investasi di ataskertas, karena tanpa eksekusi yang jelas, angka hanyalah janji. Sebagai jembatan antarabahasa investor dan bahasa pemerintah, ia mendorong cara pandang baru: bukan sekadar“menjual proyek”, melainkan menumbuhkan kepercayaan jangka panjang. Ia pun mengingatkan bahwa hilirisasi tidak berhenti pada mineral dan logam; sektor digital, pertanian, farmasi, hingga ekonomi kreatif perlu masuk orbit hilirisasi melalui keterhubunganstartup kesehatan dengan BUMN farmasi, petani dengan pembeli industri lewat platform lokal, serta skema yang mengkomersialisasikan inovasi kampus.  Di tingkat kelembagaan, peta jalan hilirisasi diperkuat oleh kolaborasi antarpemerintah, industri, dan kampus. Himpunan Kawasan Industri (HKI) menandatangani nota kesepahamandengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, yang disaksikan Presiden Prabowo Subianto. Ketua Umum HKI, Akhmad Ma’ruf Maulana, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan perwujudan AstaCita untuk mendorong kemandirian ekonomi, memperkuat keberlanjutan, dan mempercepatinovasi teknologi sebagai pilar pertumbuhan. Ia menegaskan peran HKI sebagai penghubungsektor industri, pendidikan, dan pemerintah untuk melahirkan daya saing berbasispengetahuan dan inovasi. Ruang lingkupnya meliputi penyelarasan kurikulum dengankebutuhan industri, kolaborasi riset untuk mempercepat hilirisasi dan menarik investasi, sertapeningkatan daya saing melalui pembentukan SDM industri yang unggul. Contoh konkret hilirisasi yang langsung menyentuh pasar tenaga kerja tampak di Aceh. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, menyerukan penghentianekspor karet mentah karena pabrik pengolahan di Aceh Barat, yaitu PT Potensi Bumi Sakti, siap beroperasi menampung seluruh produksi lokal. Ia menilai pengolahan di dalam daerahpenting untuk mendorong hilirisasi, membuka lapangan kerja, dan menaikkan kesejahteraan. Pabrik yang berdiri di lahan 25 hektare itu memiliki kemampuan mengolah 2.500 ton karetkering per bulan, dan pemerintah daerah menilai stabilitas serta keamanan investasi harusdijaga agar manfaatnya langsung dirasakan rakyat Aceh. Di klaster pangan–petrokimia, hilirisasi juga dikuatkan melalui kemitraan strategis. DirekturUtama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa perusahaanmemperluas kerja sama dengan Petronas Chemicals Group Berhad untuk memperkuatketahanan pangan regional sekaligus mendorong hilirisasi pupuk dan petrokimia di Indonesia. Kolaborasi ini mencakup penjajakan sinergi pasokan urea dan amonia, transfer pengetahuan teknis dan operasional, serta penguatan tata kelola Kesehatan, Keselamatan, danLingkungan (Health, Safety, and Environment/HSE).  Jika ditautkan, tiga simpul di atas, yakni kebijakan investasi yang berpihak pada pelaku lokal, penguatan link–match kampus–industri, dan proyek pengolahan komoditas serta petrokimia, menggambarkan logika hilirisasi yang lengkap. Lapangan kerja tidak hanya muncul di pabrikutama, melainkan juga pada efek pengganda: logistik bahan baku, jasa pemeliharaan mesin, kemasan, transportasi, layanan digital rantai pasok, hingga jasa keuangan dan asuransi. Dengan kurikulum yang diselaraskan, talenta lokal tidak sekadar menjadi tenaga operasional, melainkan juga teknisi, analis proses, dan manajer rantai pasok....
- Advertisement -

Baca berita yang ini