MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah DKI Jakarta telah menetapkan tanggap darurat bencana non-alam atas wabah corona (COVID-19). Kebijakan ini tentu membuat ruang gerak masyarakat menjadi serba terbatas karena diharuskan berada di dalam rumah.
Di satu sisi bertujuan baik untuk mengurangi penyebaran corona. Namun di lain sisi, justru mengancam keuangan para masyarakat yang bekerja sebagai serabutan alias mendapatkan penghasilan per order.
Melansir detik.com, perencana keuangan Safir Senduk mengatakan, ada beberapa tips agar para pekerja serabutan bisa tetap survive alias bertahan di tengah pandemi corona.
Jual atau Gadaikan Aset
Untuk memiliki cash yang cukup, menurut Safir tidak ada salahnya menjual atau menggadaikan aset seperti perhiasan yang lama tidak dipakai. Instrumen investasi yang dimiliki pun bisa dijual untuk me dapatkan cash.
Tunda Pengeluaran yang tak penting
Safir mengatakan, para masyarakat di kelompok ini harus bisa menunda pengeluaran yang sifatnya tidak penting.
Prioritaskan Sembako
Menurut Safir, kebutuhan pokok menjadi super prioritas bagi kelompok ini. Sebab, selama karantina berlangsung maka kebutuhan sehari-harinya mudah terpenuhi.
Mencari Barang Pengganti
Safir menjelaskan, mencari barang pengganti berlaku untuk seluruh aspek. Sebagai contoh di aspek makanan, jika suka makan martabak cokelat keju bisa menggantinya dengan membeli roti tawar, keju, dan meses. Lalu membeli bahan makanan untuk mengganti kebiasaan jajan.
Coba Berjualan
Dengan mencoba berjualan baik online maupun konvensional, masyarakat yang berada pada kelompok ini bisa mengumpulkan pundi-pundi dari kegiatan berjualan.