MATA INDONESIA, JAKARTA-Akhirnya pemeran utama James Bond, Daniel Craig buka suara soal kematiannya dalam film No Time to Die yang sempat jadi perbincangan, karena baru kali ini James Bond mati dalam aksinya.
Nasib James Bond dalam film No Time to Die tak hanya menjadi penutup bagi karier Daniel Craig sebagai sang agen rahasia 007. Namun juga menyuguhkan kisah tak terduga.
Menurut Daniel Craig, nasib James Bond versinya di film itu sangatlah tepat. Pada film ini, ia membuktikan sosok James Bond juga bisa menjadi seorang family man.
Dalam adegan akhir film No Time to Die, James Bond mengorbankan dirinya agar ia bisa menyelamatkan nyawa dua perempuan yang dicintainya, Madeleine dan juga putrinya, Mathilde.
Melansir Screen Rant, belum lama ini, Daniel Craig menyampaikan bahwa ia pernah menyampaikan di podcast bahwa nasib James Bond di film terakhirnya sangat memuaskan. Dalam sebuah wawancara terbaru, ia membeberkan hal-hal di balik ide mencengangkan itu.
“Ada banyak ide berbeda yang datang dan pergi dan beberapa di antaranya buntu. Ide utamanya adalah keluarga (dan) cinta, ditambah fakta bahwa kami memiliki akhir, jadi ini tentang menggantung filmnya dari hal itu,” katanya, seperti dikutip dari NME.
Dalam film No Time to Die, James Bond digambarkan memiliki seorang anak dari mantan kekasihnya, yakni Madeleine Swann yang diperankan oleh Lea Seydoux.
Pada saat berhadapan dengan Safin yang diperankan Rami Malek, James Bond terbentur pada keputusan yang sangat sulit hingga akhirnya ia mengorbankan diri demi keluarga.