Tangkal Corona, Orang India Minum Air Kencing Sapi, Mau Coba?

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW DELHI – Virus corona (Covid-19) sedang menjadi sorotan dunia. Berbagai cara dilakukan untuk mencegah penyebaran virus yang sudah menewaskan ribuan orang ini.

Terdengar menjijikan, namun apa yang dilakukan orang India ini diklaim ampuh melindungi tubuh dari virus mematikan tersebut. Mereka mengkonsumsi air kencing sapi.

Anggota jemaat All India Hindu Mahasabha selama ini meyakini bahwa urine sapi memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Seperti diketahui, sapi merupakan binatang sakral di negara Bollywood tersebut.

Dengan merebaknya wabah virus corona belakangan ini, mereka yakin air kencing sapi bisa menangkal virus yang bermula dari Wuhan, Cina itu.

“Sudah 21 tahun terakhir ini kami rutin minum air kencing sapi, kami juga mandi di kotoran sapi. Kami jadi tak perlu lagi mengonsumsi obat-obatan Inggris,” kata seorang warga bernama Om Prakash kepada Reuters, dikutip Rabu 18 Maret 2020.

Om Prakash merupakan satu dari 200 warga yang ikut menghadiri sebuah upacara minum air kencing sapi bersama di New Delhi, Sabtu 14 Maret 2020.

Dipimpin oleh seorang ketua, mereka ramai-ramai meneguk air kencing sapi. Sebuah karikatur virus corona diletakkan di salah satu sudut lokasi acara.

Air kencing sapi kerap digaungkan sebagai obat alternatif kanker oleh para petinggi yang berada di bawah naungan partai nasionalis India pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi. Padahal, klaim tersebut belum terbukti secara medis.

India adalah satu negara di Asia yang terdampak wabah virus corona. Hingga Selasa 17 Maret 2020 sebanyak 114 kasus virus corona dilaporkan terjadi di India.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Berikan Paket Stimulus Demi Jaga Daya Beli Masyarakat TerdampakPenyesuaian PPN 1%

Oleh : Rivka Mayangsari*) Perekonomian global dan domestik yang terus menghadapi ketidakpastian menuntut kebijakan yang cerdas dan tepat sasaran untuk menjaga daya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini