MATA INDONESIA, JAKARTA-Sebuah studi baru dari Universitas Yale mengungkap bahwa virus corona tidak hanya menyerang sistem pernapasan. Tapi dalam perkembangannya, virus itu juga menyerang berbagai anggota tubuh lainnya salah satunya otak manusia.
Virus itu mengambil alih sel-sel otak korbannya untuk membuat salinan dirinya sendiri, sambil secara bersamaan menyedot semua oksigen yang tersedia, sehingga merasa tercekik.
Temuan mereka, menambah bukti yang mengklaim bahwa otak termasuk dalam daftar kerentanan yang terus berkembang terhadap Covid-19, termasuk paru-paru, ginjal, hati, usus dan pembuluh darah.
“Jika otak benar-benar terinfeksi, hal itu bisa berakibat fatal,” kata Akiko Iwasaki, ahli imunologi di Universitas Yale dan peneliti utama, kepada New York Times.
Virus corona adalah penyakit seluruh tubuh. Secara garis besar, dokter sudah lama mengamati gejala pernapasannya, seperti batuk, sesak napas, dan pneumonia.
Ketika mereka mengalami lebih banyak masalah yang membingungkan, ketidaknyamanan pencernaan dan diare, serta hilangnya rasa dan bau, nyeri dada dan aritmia; kabut otak dan kebingungan.
“Kami belum benar-benar melihat banyak bukti bahwa virus dapat menginfeksi otak, meskipun kami tahu itu adalah kemungkinan yang potensial,” ujar Dr. Michael Zandi, konsultan ahli saraf di Rumah Sakit Nasional untuk Neurologi dan Bedah Saraf Universitas College London.
Pada bulan Juli, tim Dr. Zandi menerbitkan laporan di jurnal Brain Universitas Oxford yang mendokumentasikan apa yang mereka lihat dan dengar dari pasien yang menderita efek neurologis setelah diagnosis Covid-19.
“Data baru ini hanya memberikan sedikit lebih banyak bukti yang sangat mungkin” katanya.