Studi: Sarapan Es Krim Bikin Mudah Konsentrasi dan Pintar

Baca Juga


MINEWS, JAKARTA-Es krim merupakan makanan beku yang banyak disukai masyarakat seluruh dunia, dari mulai anak kecil hingga dewasa. Nah, tahukah Anda es krim bisa juga dijadikan menu sarapan, berdasarkan penelitian manfaatnya bisa membuat lebih pintar seseorang.

Namun, melahap es krim di pagi hari bukalah kebiasaan umum, tetapi beberapa orang beride menikmati dessert ini justru saat baru bangun tidur. Hal ini rupanya tak buruk sebab peneliti di Jepang menemukan manfaat sarapan es krim.

Mengutip Independent, professor di Universitas Kyorin Tokyo, Yoshihiko Koga meminta partisipan penelitian makan tiga skop es krim di pagi hari. Mereka lalu diminta mengisi sejumlah tes mental di komputer.

Professor Koga menemukan partisipan yang makan es krim memiliki reaksi lebih cepat dan lebih baik dalam memproses informasi dibandingkan partisipan yang tidak sarapan apa pun. Ia juga mengukur gelombang otak selama eksperimen.

Hasilnya, di kelompok partisipan yang sarapan es krim, ada peningkatan gelombang alpha yang berkaitan dengan hal positif. Mulai dari konsentrasi, relaksasi dan koordinasi mental.

Professor Koga lalu melakukan eksperimen sama hanya saja dengan air dingin untuk mengetes apakah temperatur es krim yang mempengaruhi hasil penelitian. Ternyata hasilnya tidak sama persis dengan partisipan eksperimen memakai es krim.

Selain melahapnya langsung, es krim juga bisa dikreasikan jadi ragam menu enak untuk sarapan. Salah satunya sandwich es krim yang populer di Sicily, Italia. Lembaran roti brioche mengapit gelato di tengahnya.

Ada juga affogato yang jadi pilihan banyak orang. Dessert ini memadukan espresso panas dan es krim. Terakhir, waffle bertopping es krim yang bisa ditambahkan ragam topping menarik seperti saus cokelat, potongan buah segar atau siraman sirup maple.



Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini