Studi: Bekerja Berlebihan Sebabkan Kematian

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pandemi COVID-19 menggeser berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah pekerjaan. Sejak ditetapkan sebagai pandemi global, karena tingginya angka kematian akibat COVID-19, banyak perusahaan memutuskan untuk bekerja dari rumah (WFH).

Ya, bekerja dari rumah atau jarak jauh adalah keadaan normal baru, di mana situasi kerja telah mengalami banyak perubahaan. Saat munculnya virus mematikan ini, industri, bisnis, dan ekonomi di seluruh dunia ditutup dan orang-orang dipaksa untuk bekerja di dalam kungkungan rumah mereka.

Bekerja dari rumah mungkin tampak sangat nyaman, namun faktanya jam kerja bertambah panjang, tekanan kerja ekstra, dan waktu yang sangat sedikit untuk menyeimbangkan komitmen profesional dan pribadi. Semua ini menyebabkan kerja lembur tanpa tahu waktu.

Sebenarnya, Anda akan terkejut mengetahui bahwa sebelum adanya tekanan ekstra dari WFH, sebagian besar karyawan di seluruh dunia telah menghadapi masalah kesehatan yang ekstrim dan dalam beberapa kasus, bahkan kematian, karena terlalu banyak bekerja di kantor.

Jika Anda salah satu dari mereka yang telah bekerja siang dan malam selama beberapa waktu dan merasa tidak enak badan karena pekerjaan, maka ini Anda wajib waspada!  Seperti dilansir Times of India, ada beberapa hal yang ditimbulkan dari bekerja secara berlebihan atau dengan kata lain tidak mengenal waktu.

Meningkatnya kematian

Menurut studi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Perburuhan Internasional, terjadi peningkatan 29 persen kematian di 194 negara akibat tekanan kerja yang berlebihan dan jam kerja yang panjang. Seperti yang dikemukakan oleh  berbagai laporan, 40 jam sepekan adalah jam kerja yang ideal.

Terkadang, perusahaan menuntut karyawan untuk bekerja lebih banyak demi mencapai target, dan ini adalah situasi yang sangat realistis. Tetapi, jika jam kerja yang panjang cenderung konsisten, maka hal itu dapat menyebabkan tekanan fisik dan mental yang hebat, yang memicu sejumlah masalah kesehatan.

Studi menunjukkan bahwa bekerja 55 jam atau lebih selama sepekan dapat meningkatkan kemungkinan terkena stroke hingga 35 persen. Ada juga sejumlah kematian dini karena tekanan mental yang parah yang disebabkan oleh masalah terkait kantor dan tekanan kerja.

Masalah kesehatan serius

Bekerja secara berlebihan dapat membuat seseorang stress akibat pelepasan hormon stres yang berlebihan dalam tubuh yang secara langsung dapat memengaruhi jantung. Selain itu, dengan lebih banyak bekerja, nafsu makan akan mengalami penurunan, lebih sedikit tidur, dan tidak fit.

Beberapa orang bahkan terjebak dalam penyalahgunaan alkohol dan zat lain yang tidak terkontrol untuk mengatasi tekanan kerja dan stres. Untuk itu, sangat penting untuk memperhatikan masalah kerja.

Pasalnya, bekerja secara berlebihan tidak hanya dapat berdampak negatif tetapi seperti yang Anda baca di atas, menyebabkan kematian dini! Meningkatkan kesadaran tentang bahaya kesehatan yang nyata di antara rekan kerja, manajer, dan orang lain diperlukan untuk menegakkan tempat kerja yang positif dan bebas stres karena selama karyawan tidak tetap bugar, tidak ada gunanya meningkatkan produktivitas kerja dengan kecepatan yang tidak sehat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kecelakaan Bus di Ciater jadi Sorotan, Disdik Sleman Perketat Izin Study Tour Sekolah

Mata Indonesia, Sleman - Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman menetapkan aturan ketat bagi sekolah yang ingin melaksanakan kegiatan seperti study tour atau outing class. Setiap sekolah wajib mengajukan izin kepada Disdik Sleman sebelum melakukan kegiatan tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini