Spek Surga! Begini Riwayat Pendidikan Jesse Choi, Suami Maudy Ayunda

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penyanyi sekaligus aktris Maudy Ayunda telah resmi menikah dengan pria berdarah Korea Selatan, bernama Jesse Choi. Diketahui, mereka mulai menjalin cinta saat mengejar gelar Master of Business Administration di Stanford University.

Pernikahan antara Maudy Ayunda dan Jesse Choi digelar tertutup di KUA Cilandak, Jakarta Selatan, pada Minggu (22/5/2022). Sontak hal itu mengejutkan netizen dan ramai dibicarakan di media sosial.

Lalu sebenarnya siapa sosok Jesse Choi? Dan bagaimana perjalanan pendidikan pria asal Korea Selatan itu hingga akhirnya bertemu dengan Maudy Ayunda di Amerika Serikat.

Jesse Choi diketahui merupakan seorang Entrepreuner-in-Residence di perusahaan modal ventura AC Ventures, yang fokus berinvestasi di startup Indonesia. Jesse lahir di Korea, tumbuh dan besar di Amerika, dan kini ia menetap di Jakarta.

Dilansir dari akun LinkedIn miliknya, Jesse Choi sempat menempuh pendidikan SMA di South High School. Saat duduk di bangku SMA, ternyata Jesse sangat aktif dan berprestasi. Ia pernah menjadi presiden club sains.

Suami Maudy Ayunda itu pernah berkuliah di Columbia University, New York. Jesse Choi mendapatkan gelar Sarjana Jurusan Sains, Riset Operasi dan Ekonomi (B.Sc) dalam perkuliahan tahun 2009-2013 dan lulus dengan gelar Magna Cum Laude. Ternyata, Jesse juga menjadi anggota dewan mahasiswa kala itu.

Selanjutnya, Jesse Choi melajutkan pendidikan S2 di Stanford University California Amerika Serikat dan lulus MBA (Master of Business Administration) pada tahun 2021. Pada saat menjalani pendidikan Magister itu lah, Jesse mulai mengenaldan tertarik kepada bintang film Perahu Kertas itu.

Setelah menyelesaikan kuliah S2-nya, Jesse Choi memutuskan untuk pergi dari Amerika Serikat dan menetap di Indonesia. Bisa dibilang, Jesse Choi memiliki pendidikan dan karir yang cemerlang, sehingga banyak netizen yang menyebut dirinya memiliki spek surga.

Reporter: Dhea Salsabila

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini