Sosok Bangsawan Wanita Ini Jadi Sejarah Pembunuhan Berantai Tragis di Eropa

Baca Juga

MATA INDONESIA, BUDAPEST – Elizabeth Bathory merupakan sosok yang diklaim telah membunuh ratusan gadis dan wanita.

Elizabeth Bathory adalah Countess of Ecsed, lahir pada 7 Agustus 1560 di Hungaria. Meskipun menjadi seorang wanita bangsawan, dia adalah seorang pembunuh berantai yang terkenal.

Bersama dengan empat pelayannya, ia dituduh menyiksa dan membunuh beberapa gadis dan wanita antara tahun 1590 dan 1610.

Ia mendapatkan hukuman penjara di dalam Kastil Csejte karena tindakannya. Tumbuh dewasa, Elizabeth menderita kejang yang disebabkan oleh epilepsinya.

Perawatan waktu itu sangat mengenaskan karena termasuk mengoleskan darah orang yang tidak sakit pada bibir penderita epilepsi.

Beberapa mengklaim bahwa Elizabeth tumbuh menjadi sangat kejam karena pengaruh pengasuhan keluarganya.

Mereka membesarkannya dalam kekayaan dan pendidikan yang baik saat dia belajar bahasa Latin, Jerman, Hungaria, dan Yunani.

Dalam pembunuhan berantai ini, ia diduga membunuh lebih dari 650 orang. Ini tidak hanya mencakup gadis dan wanita yang ia siksa. Terkadang ia juga membunuh staf kastil.

Ketika melihat sejarah keluarganya, seseorang dapat menemukan beberapa anggota keluarga yang mengganggu.

Pamannya mengajarinya tentang satanisme sementara bibinya memberitahunya tentang sadomasokisme.

Pada usia 15 tahun, ia menikah dengan Count Nadady yang membangun ruang penyiksaan untuk menyenangkan Countess Bathory.

Countess menjadi lebih buruk dalam metode penyiksaannya setelah suaminya meninggal pada awal tahun 1600-an.

Dia bergabung dengan mantan perawatnya Ilona Joo dan penyihir lokal Dorotta Szented dan mereka mulai menculik gadis-gados petani kemudian menyiksa dan membunuh mereka.

Namun Raja Mathias terpaksa turun tangan setelah Bathory mulai mengejar putri bangsawan lain.

Pada Januari 1622, dia dan rekan-rekannya diadili atas 80 pembunuhan dan saat itulah dia dikurung di sebuah ruangan di kastil Csejte.

Tidak diketahui sebab kematiannya, namun malam sebelum ia meninggal ia mengeluh bahwa tangannya dingin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini