MATA INDONESIA, JAKARTA – Pernahkah Anda bermimpi dan sadar bahwa sedang berada di alam mimpi? Itu tandanya adalah mengalami lucid dreams.
Lucid dreams adalah keadaan dimana seseorang menyadari dirinya sedang bermimpi. Istilah lucid dreams pertama kali dicetuskan oleh seorang psikiater dan penulis asal Belanda, Frederuk (Willem) van Eeden.
Ketika terjadi lucid dreams, seseorang dapat berpartisipasi secara aktif dalam mengubah pengalaman imajinasi dalam dunia mimpinya.
Pada umumnya, manusia memiliki empat tahapan tidur. Pertama, yaitu tidur ayam, kedua mulai tidur, ketiga adalah tidur nyenyak dan terakhir adalah tidur rapid eye movement (REM).
Dalam tidur terakhir, detak jantung, pernapasan, dan gerakan bola mata yang awalnya lambat menjadi cepat. Tahapan tidur terakhir ini yang memungkin terjadinya mimpi manusia. Lucid dreams diperkirakan terjadi pada tahapan tidur ini.
Sebagian ahli percaya bahwa fenomena lucid dreams terjadi karena ada kaitannya dengan aktivitas area kortikal pada otak depan (prefrontal cortex).
Pada mimpi biasa, seseroang dapat menyadari situasi yang terjadi dalam mimpi. Namun, sayangnya tidak mengetahui ia engan bermimpi atau sadar. Sedangkan saat seseorang mengalami lucid dreams, ia mengetahui sekaligus dapat mengontrol segala sesuatu yang terdapat dan terjadi dalam mimpi.
Lucid dreams bukanlah hal aneh maupun berbau mistis. Lucid dreams telah diteleti secara ilmiah dan keberadaannya sudah diakui. Fenomena ini bukanlah suatu gangguan kesehatan yang terjadi dalam diri seseorang dan patut diwaspadai.
Menurut sebuah penilitian, hampir setiap orang pasti pernah mengalami lucid dreams setidaknya sekali seumur hidup. Bahkan, ada sebuah survei membuktikan bahwa sekitar 55 persen orang dewasa pasti pernah mengalami mimpi sadar ini.
Pada beberapa kasus tertentu, orang yang mengalami lucid dreams diketahui juga dapat mengalami gangguan tidur lain, seperti sleep paralysis dan ketindihan.
Tujuan manusia mengalami fenomena mimpi sadar atau lucid dreams ini masih belum diketahui secara pasti. Kendati demikian, banyak terapis dan ahli yang memanfaatkan lucid dreams sebagai bentuk terapi atau pengobatan untuk mengatasi gangguan mental.
(Shafira Annisa)