Simak, Cara Hadapi Suami yang Lebih Memilih Keluarganya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dalam tradisi di beberapa negara, anak lelaki begitu diharapkan untuk memenuhi setiap kebutuhan orang tua mereka, meski sudah menikah. Dan istri hanyalah prioritas kedua suami.

Situasi seperti ini jelas sangat menakutkan dan membuat stress kaum perempuan. Hal ini akan menjadi pertarungan konstan bagi perempuan yang sudah menikah untuk mendapatkan perhatian suaminya atas mertuanya.

Melansir Times of India, berikut beberapa nasihat bijak bila ternyata suami Anda lebih memilih keluarganya ketimbang Anda.

Jelaskan secara spesifik tentang ‘waktu bersama’ Anda

Komunikasi yang jelas dan transparan sangat diperlukan untuk menyampaikan pemikiran Anda kepada suami. Jika suami Anda menghabiskan waktu bersama orang tuanya langsung setelah pulang kerja, kemudian mengobrol dengan mereka selama berjam-jam, lalu pergi tidur tanpa menghabiskan waktu bersama Anda, maka itu menjadi perhatian. Beri tahu suami Anda bahwa dia bisa menghabiskan hari-hari alternatif bersama orang tuanya dan sisa waktu bersama Anda. Sebutkan pentingnya menjaga ikatan pernikahan tetap utuh.

Memiliki anggaran yang seimbang

Apakah suami Anda memberikan sebagian besar penghasilannya kepada orang tua dan keluarganya sehingga membuat Anda dan anak-anak kesulitan di akhir bulan? Jika ya, maka buatlah anggaran yang seimbang dengan suami Anda sambil menyuarakan kekhawatiran Anda dengan cara yang sangat halus. Minta dia untuk memastikan bahwa orang tuanya tidak mengeluarkan banyak uang, sama seperti Anda menjaga anggaran yang ketat.

Kurangi kunjungan relatif

Tidaklah mengherankan bila kerabat datang mengetuk pintu Anda kapan saja sepanjang pekan. Ini menjadi urusan yang sering terjadi dan bisa menjadi beban bagi Anda. Suami Anda bahkan cukup ceria ketika ada kerabat yang datang, tetapi dia juga tidak menyadari Anda menjadi stres saat memperhatikan rombongan. Dalam kasus seperti itu, mintalah suami Anda untuk membatasi kunjungan keluarganya hanya pada akhir pekan.

Pecahkan konflik secara rasional

Beberapa ibu mertua dapat sangat posesif tentang putra mereka dan karenanya, mereka menyebabkan pertengkaran yang tidak perlu dengan menantu perempuan mereka. Dalam kasus seperti itu, suami dengan sang istri, demi ibunya. Hal ini dapat menyebabkan banyak masalah kepercayaan dan tekanan dalam pernikahan. Oleh karena itu, satu-satunya solusi di sini adalah bersikap tegas tentang pendirian Anda dan meminta suami untuk menanggapi kedua sisi argumen dengan seimbang. Jika dia terus hanya mendukung ibunya, beri tahu dia bahwa ini akan menjadi masalah besar di masa mendatang.

Mulailah lebih memprioritaskan diri Anda dan keluarga Anda

Jika Anda melihat bahwa suami Anda memprioritaskan keluarganya dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama mereka, Anda juga bisa mulai melakukan hal yang sama. Mulailah lebih sering mengunjungi orang tua Anda dan habiskan lebih banyak waktu bersama mereka, seperti halnya suami Anda. Dengan cara ini dia harus bisa memahami kesalahannya dan kemudian, pada gilirannya, Anda berdua dapat menetapkan batasan yang sehat dalam pernikahan.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini