MINEWS, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Kulonprogo menggandeng investor asing, Indonesia Representative Kent-Super Industries Limited, sebagai rekanan dalam upaya merealisasikan kehadiran Taman Kerajaan Nusantara.
Kerja sama ini diwujudkan lewat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua belah pihak. Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan kerja sama dengan rekanan diperlukan agar rencana pembangunan Taman Kerajaan Nusantara dapat segera terwujud. Adanya taman yang digadang-gadang akan mirip seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII) itu bisa berdampak signifikan untuk pariwisata Kulonprogo.
“Sebenarnya tidak hanya sekadar pariwisata tetapi pembelajaran yang sangat besar. Oleh karena itu, untuk bercita-cita ke sana [Taman Kerajaan Nusantara], harus menggandeng perusahaan yang sifatnya tidak lokal. Nasional tetapi yang internasional seperti Kent Industri,” katanya, dikutip dari jogjapolitan.harianjogja.com, Rabu, 24 April 2019.
Beberapa hal yang menyangkut teknis pelaksanaan Mou dengan perusahaan yang berkantor pusat di Hong Kong yang bergerak di bidang manufaktur itu akan diatur lebih lanjut dalam bentuk perjanjian kerja sama. Pelaksanaan teknisnya paling lambat dilakukan satu tahun setelah penandatanganan.
Perwakilan Indonesia Representative Kent-Super Industries Limited, Liliek Saputra, menyampaikan penandatangan dengan Pemkab Kulonprogo ini merupakan proyek percontohan pertama di Indonesia. Dia memastikan perusahaannya siap mendukung keberadaan Taman Kerajaan Nusantara.
Diungkapkan Liliek, dukungan berbentuk kerja sama ini tak lepas dari potensi Kulonprogo seiring adanya Yogyakarta International Airport. Menurut dia, hal itu menjadi peluang yang bagus sehingga membuat pihaknya mau berinvestasi dalam proyek tersebut.
“Ide yang sangat cemerlang (Taman Kerajaan Nusantara) sehingga langsung ditangkap sebagai suatu peluang bahkan untuk berinvestasi di Kulonprogo. Tidak menutup kemungkinan juga berinvestasi lebih dari yang sekarang, di bidang-bidang lain yang ada di Kulonprogo,” ujarnya.
Wacana pembangunan Taman Kerajaan Nusantara di Kulonprogo sebetulnya telah digulirkan pada 2015 silam. Taman ini rencananya seluas 43 hektare yang menempati lahan di Kecamatan Girimulyo. Di dalam taman akan ada anjungan masing-masing kerajaan di Indonesia sekitar satu hektare. Biaya pembangunannya diperkirakan mencapai Rp 8 triliun.