MATA INDONESIA, JAKARTA – Jika sedang tidak punya waktu untuk memasak, frozen food (makanan beku) menjadi penyelamat. Tapi, ada dampaknya nggak ya?
Dari daging, kentang, hingga buah-buahan beraneka warna, kini bisa menjumpai hampir semua bahan makanan dalam bentuk frozen food. Di balik reputasinya yang tidak sebaik makanan segar, frozen food sebenarnya tidak melulu jahat bagi tubuh.
Dari daging, kentang, hingga buah-buahan beraneka warna, kini bisa menjumpai hampir semua bahan makanan dalam bentuk frozen food. Di balik reputasinya yang tidak sebaik makanan segar, frozen food sebenarnya tidak melulu jahat bagi tubuh.
Esther Ellis, MS, RDN, LDN, seorang ahli gizi perawatan paliatif di AS, menyebutkan bahwa proses pembekuan tidak menjadikan suatu makanan menyehatkan atau tidak. Hal ini sepenuhnya tergantung pada kandungan gizi bahan makanan itu sendiri.
Bahan makanan pada dasarnya selalu melewati proses yang sama, dari proses panen, penyortiran, pencucian, hingga pengemasan. Jadi, tidak ada perbedaan nilai gizi antara sayuran beku dan sayuran segar, ataupun daging beku dan daging segar.
Jika kamu khawatir akan dampak makan frozen food, coba ingatlah fakta unik yang satu ini: proses pembekuan justru bisa mempertahankan kesegaran dan kandungan beragam vitamin dari suatu bahan makanan.
Pada kondisi tertentu, frozen food bahkan bisa mengandung vitamin dan mineral dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan makanan segar. Ini karena zat gizi bisa rusak akibat suhu tinggi, cahaya matahari, air, dan faktor-faktor lainnya.
Secara umum, proses pembekuan tidak mempengaruhi jumlah kalori total, karbohidrat, protein, serta lemak dalam bahan makanan kamu. Namun, tekstur dan rasa makanan beku mungkin tidak sebaik makanan segar karena kandungan airnya berkurang.
Meskipun frozen food memiliki kandungan gizi yang sama dengan makanan segar, tidak berarti kamu bisa mengonsumsinya setiap hari. Pasalnya, kebanyakan frozen food yang kamu temukan di pasar swalayan merupakan makanan yang sudah diolah.
Lebih tepatnya, makanan tersebut merupakan makanan olahan yang disajikan dalam bentuk beku, seperti sosis, bakso, atau kentang siap goreng. Dengan kata lain, frozen food yang demikian bukanlah makanan segar yang dibekukan.
Berikut adalah beberapa dampak negatif frozen food:
- Meningkatkan risiko hipertensi
Makanan olahan kemasan biasanya tinggi natrium, begitu pun dengan yang dibekukan. Contohnya sepotong lasagna beku bisa mengandung 900 miligram natrium. Asupan natrium lebih dari 2.300 mg per hari merupakan penyebab utama hipertensi. - Mengandung banyak zat aditif
Makanan kemasan biasanya juga mengandung banyak zat aditif, seperti pengawet makanan, penguat rasa, dan pemanis buatan. Konsumsi zat aditif yang berlebihan bisa meningkatkan risiko penyakit degeneratif pada kemudian hari. - Meningkatkan risiko penyakit jantung
Salah satu dampak makan frozen food yang paling umum ialah bertambahnya asupan lemak jenuh dan lemak trans. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular seperti stroke, penyakit jantung, dan gagal jantung. - Menyebabkan kelebihan berat badan
Selain tinggi lemak, makanan olahan yang dibekukan juga mengandung banyak kalori. Makanan olahan beku juga tidak memberikan rasa kenyang seperti makanan segar. Akibatnya, kamu jadi sering merasa lapar dan cenderung makan berlebihan.