MATA INDONESIA, JAKARTA – Aktris Marshanda akhirnya buka suara terkait insiden hilangnya dia di Amerika yang membuat heboh beberapa waktu lalu.
Wanita yang akrab disapa Caca itu mengatakan bahwa agenda liburannya di Los Angeles, Amerika hancur.
Ia dikabarkan hilang padahal ternyata Caca hanya bersenang-senang sorang diri di pantai tanpa membawa ponselnya.
“Gue main kepantai, gue tinggalin semua HP gue di penginapan karena gue gamau ada yang tau gue di mana, gue pengen me time, gue pengen main ombak,” ucap Caca.
Lebih lanjut, Caca mengatakan bahwa kabar hilangnya berawal dari Sheila yang tidak bisa menghubunginya lantaran dirinya tidak membawa ponsel.
Sheila pun panik hingga menelepon 911. Padahal, Marshanda mengaku hanya bermain di pantai tanpa membawa ponsel selama 2 jam.
“Gue minta tolong stranger buat ngarahin gue ke penginapan, pas dibantuin sama orang ini, datanglah ambulans jemput gue dan yang nelfon adalah Sheila atau David,” sambungnya.
Tidak hanya ambulance, Marshanda juga menuturkan ada mobil 911, hingga akhirnya ia dibawa ke fasilitas layanan kesehatan mental di Amerika
Meski Caca berhasil menjawab dan dinilai normal, Ia tetap dibawa ke Mental Health Facility karena dirinya memiliki obat-obatan untuk bipolarnya.
“Pas dijemput gue bingung ‘ngapain lo jemput gue?’ ada 911 juga. Ada ambulance, 911, yang pada ujung-ujungnya adalah rumah sakit jiwa, Mental Health Facility,” tuturnya.
“Mereka (Sheila sama David) nggak bermaksud sampai gue dibawa ke rumah sakit jiwa. Mereka (pihak RSJ) menahan gue di sana dari tanggal 27 Juni sampai 11 Juli. Even nyokap ama adik gue nelpon cuma dua kali,” imbuhnya.
Caca pun terlihat sangat kecewa dengan Sheila dan David yang tidak menyampaikan permintaan maaf. Marshanda pun harus membayar mahal tagihan rumah sakit sebesar 20 ribu USD atau sekitar Rp300 juta.
“Sheila sama David gak say sorry, terus gue kayak ditagih 20 ribu dollar lebih sama rumah sakit itu, dan Sheila sama David gamau bertanggung jawab juga dengan itu,” ungkapnya.
“Intinya itu yang gue alamin. Jadi semua rencana sampai 3 apa 4 webinar yang semestinya gue jadi pembicara harus di-cancel karena gue berada di rumah sakit jiwa tanpa gue mau,” pungkasnya.