Selain Chaplin, Ini 5 Kumis Tokoh Terkenal Dalam Sejarah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sejak dahulu kumis sudah menjadi kesan bagi seorang pria. Tak tanggung-tanggung, terkadang para pria ini sampai membentuk kumis dengan ciri khasnya masing-masing.

Siapa yang tak kenal dengan Charlie Chaplin. Pelawak terkenal asal Amerika ini dikenal karena ciri khas kumisnya. Nah berikut ini selain Chaplin, ada beberapa tokoh-tokoh dunia yang memiliki kumis yang unik pada masanya. Bahkan ada yang sampai merawat kumisnya itu agar tetap memili ciri khas hingga dikenal hingga sekarang.

1. Adolf Hitler

Dikenal sebagai Pemimpin Nazi Jerman pada Perang Dunia II. Hitler memiliki kumis sikat gigi yang unik. Kumis milik pemimpin Nazi ini rupanya menyita perhatian dunia. The World Star mengungkap Hitler dan kumis khasnya berawal dari Perang Dunia I, saat Hitler yang saat itu masih menjadi prajurit Jerman memiliki kumis yang tebal melintang serta lengkap dengan ujungnya yang sedikit lancip.

Hingga pada suatu hari pasukan Jerman mendapat serangan gas beracun dari para sekutu dan mengharuskan semuanya memakai masker anti gas.

Hitler yang pada waktu itu memiliki kumis yang melintang pun susah untuk memakai masker tersebut sehingga masker tidak tertutup rapat. Alhasil, Hitler harus menahan napas hingga serangan itu berakhir. Dari pengalamannya itulah akhirnya Hitler memutuskan memangkas hampir semua kumisnya dan menyisakan di bagian tengahnya.

Setelah perang dunia I berakhir, Hitler pun tetap mempertahankan ciri khas kumisnya.

2. Ambrose Burnside

Ambrose Everett Burnside adalah seorang tentara, penemu, industrialis, dan politikus Amerika Serikat dari Rhode Island. Ia menjabat sebagai gubernur dan senator. Sebagai jenderal selama Perang Saudara Amerika, ia berhasil memenangkan beberapa kampanye militer di Carolina Utara dan Tennessee Timur, tetapi ia dikalahkan dalam Pertempuran Fredericksburg dan Pertempuran Kawah. Ia memiliki kumis unik di mana kumisnya melebar ke kedua sisinya. Sekarang ini kumis tersebut lebih dikenal cambang.

Burnside sering menata kumis lebarnya hingga melebar ke sisi wajah dan menyatu dengan cambangnya.

3. Wiliam Hoard Taft

Presiden Amerika Serikat yang ke-27 yang juga seorang pionir dalam bidang arbitrasi internasional ini memiliki kumis yang dijuluki dengan “stang klasik”. Kumis tebal ini memiliki lengkungan ke atas dan menyerupai stang. Berkat kumis uniknya itu Hoard masuk dalam American Mustache Institut

4. Salvador Dali

Siapa yang tak kenal dengan Salvador Dali. Pelukis terkenal dari Spanyol ini dikenal lewat karya-karyanya yang surealis. Sama dengan Hoard, kumis yang dimiliki oleh Dali juga unik. Ia berhasil masuk ke dalam American Mustache Institut. Ciri khas Dali adalah kumis yang memiliki lengkungan tajam ke atas ini dijuluki dengan “kumis lilin”.

5. Groucho Marx

Groucho memiliki kumis lebarnya yang unik. Bahkan American Mustache Institut memasukkannya ke dalam kategori “walrus” atau “chevron”.

Karena kumisnya uniknya ini, Groucho berhasil menjadi salah satu komedian terbaik Amerika Serikat pada masanya. Sebagai komedian, Ia juga kerap menambahkan aksesoris lain seperti kacamata dan alis dalam penampilannya untuk memberikan kesan nyentrik.

(Fitria Nur Rahmawati)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini