Sebut Rokok Haram, Five Vi Dihujat Netizen

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Five Fi mendapat kritikan dari netizen terkait postingannya di Instagram yang menyebut bahwa dalam agama Islam rokok diharamkan.

Dalam unggahannya di akun Instagram pribadinya, Five Vi menyebut, dalam agama Islam, merokok dikategorikan sebagai haram. Dia turut menyertakan firman Allah SWT dalam sebuah surat Al-Quran.

“Rokok Haram. Allah Ta’ala berfirman: “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan”. Qs Al Baqarah: 195,” tulis Five Vi.

“Para ulama madzhab pun menyatakan bahwa rokok itu hukumnya haram,” lanjut artis yang sudah hijrah tersebut.

Dalam caption, Five Vi menuliskan lebih panjang soal ulama denga madzhab-madzhab-nya yang menyebut rokok haram.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Fivey Rachmawati (@five_vrachmawati)

 

“Ulama Syafi’iyah seperti Ibnu ‘Alaan dalam kitab Syarh Riyadhis Sholihin dan Al Adzkar serta buku beliau lainnya menjelaskan akan haramnya rokok. Begitu pula ulama Syafi’iyah yang mengharamkan adalah Asy Syaikh ‘Abdur Rahim Al Ghozi, Ibrahim bin Jam’an serta ulama Syafi’iyah lainnya mengharamkan rokok.”

“Qalyubi (Ulama mazhab Syafi’I wafat: 1069 H) ia berkata dalam kitab Hasyiyah Qalyubi ala Syarh Al Mahalli, jilid I, hal. 69, “Ganja dan segala obat bius yang menghilangkan akal, zatnya suci sekalipun haram untuk dikonsumsi. Oleh karena itu para Syaikh kami berpendapat bahwa rokok hukumnya juga haram, karena rokok dapat membuka jalan agar tubuh terjangkit berbagai penyakit berbahaya.”

“Ulama madzhab lainnya dari Malikiyah, Hanafiyah dan Hambali pun mengharamkannya. Artinya para ulama madzhab menyatakan rokok itu haram. Silakan lihat bahasan dalam kitab ‘Hukmu Ad Diin fil Lihyah wa Tadkhin’ (Hukum Islam dalam masalah jenggot dan rokok) yang disusun oleh Syaikh ‘Ali Hasan ‘Ali ‘Abdul Hamid Al Halabi hafizhohullah terbitan Al Maktabah Al Islamiyah hal. 42-44.”

Mayoritas netizen tak sepakat dengan apa yang disebutkan oleh Five Vi.

“Semuanya aja lo bilang haram,” tulis akun citraaudrey.

“Kenapa ya orang yang baru hijrah berani banget berfatwa,” tulis akun pohon.tua.902.

“Repot sdh klu br hijrah gurux yg dibaca lap top bukan kitab..ngaji kitab bareng sini mbak bukan you tube yg jd gurumu..,” tulis akun pakiclik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Aksi Indonesia Gelap Rawan Ditunggangi Kepentingan Politik

Oleh : Aditya Anggara )* Dalam beberapa waktu terakhir, media sosial dan ruang publik diramaikan oleh gerakan Indonesia Gelap yang menyerukan protes terhadap berbagai kebijakanpemerintah. Aksi ini menarik perhatian masyarakat, terutama generasi muda yang mulai melek terhadap isu-isu sosial dan politik. Di satu sisi, Gerakan semacam inimuncul sebagai bagian dari iklim demokrasi, namun tetap perlu dikawal agar tidakmenyimpang. Namun di sisi lain, perlu diakui bahwa gerakan ini juga memilikipotensi besar untuk ditunggangi oleh kepentingan politik yang tersembunyi di baliksemangat idealisme. Fenomena penunggang gerakan sosial bukanlah hal baru dalam sejarah politikIndonesia maupun dunia. Dalam banyak kasus, kelompok-kelompok tertentumemanfaatkan momentum keresahan publik sebagai batu loncatan untuk agenda politik mereka sendiri. Hal ini juga patut diwaspadai dalam konteks Indonesia Gelap. Terutama ketika narasi yang digunakan dalam aksi mulai bergeser dari tuntutankonkret menuju serangan personal atau ideologis terhadap tokoh-tokoh politiktertentu. Aksi yang awalnya dimaksudkan untuk memperjuangkan nilai dan prinsipbisa dengan cepat berubah menjadi kendaraan politik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan tidak bertanggung jawab. Salah satu ciri dari gerakan yang mulai ditunggangi adalah kaburnya tujuan utamaaksi itu sendiri. Misalnya, ketika tuntutan awal adalah terkait transparansi dalampengelolaan energi atau lingkungan, namun dalam perjalanannya justru diseret keisu pemilu, pencitraan tokoh, atau penyudutan lembaga tertentu tanpa dasar yang kuat. Di sinilah titik kritis muncul, publik bisa kehilangan fokus pada substansipermasalahan, dan aksi yang semestinya membawa solusi justru menambahpolarisasi di tengah masyarakat. Hal tersebut juga tentunya akan berujung pada terjadinya konflik antar masyarakat. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengatakan pemerintahmeminta masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dengan narasi provokatif yang digaungkan melalui wacana aksi Indonesia Gelap. Pasalnya, narasi ini dinilai tidakmencerminkan kondisi faktual bangsa yang tetap kondusif di berbagai sektor. Aksi Indonesia Gelap cenderung bersifat agitasi yang ingin menciptakan kekhawatiranmassal dan kekacauan psikologis di tengah masyarakat. Masyarakat tidak perluterpancing, karena aktivitas ekonomi berjalan normal, pusat perbelanjaan ramai, dan daya beli masyarakat tetap terjaga. Ini menunjukkan bahwa situasi nasional amandan terkendali. Kemudian di sisi lain, di...
- Advertisement -

Baca berita yang ini