MATA INDONESIA, JAKARTA – Seks bisa menjadi sangat monoton dan membosankan ketika kamu dan pasangan hanya menggunakan beberapa posisi seks dasar, seperti misionaris atau menyendok sederhana.
Saat itulah permainan peran memasuki gambaran yang dapat mengacaukan segalanya! Bermain peran dalam seks bisa menjadi jeda dari kehidupan seks membosankan yang kalian berdua miliki.
Beralih ke pasanganmu sebagai orang asing yang menunggu untuk menjadi beruap di kamar tidur atau memainkan peran yang dominan untuk sekali, dapat membangkitkan segalanya.
Mengapa bermain peran bisa menyehatkan kehidupan seks?
Seks menjadi monoton bisa menjadi bencana bagi kehidupan seks. Jadi, kamu perlu membumbui semuanya sesekali.
Bermain peran membantumu melakukannya. Ini memasukkan banyak imajinasi dan fantasi ke dalam kehidupan seksmu, membuat kalian berdua berharap untuk memiliki waktu dalam hidup.
Bagaimana berbicara tentang bermain peran dapat meningkatkan komunikasi
Ketika kalian berdua memutuskan untuk berbicara lebih terbuka tentang apa yang disukai, tidak disukai, dan butuhkan saat berhubungan seks, kamu membiarkan dirimu berkomunikasi lebih bebas dengan pasanganmu.
Karena komunikasi sangat penting dalam suatu hubungan, bermain peran meningkatkan dinamika komunikasi di antara kamu dengan pasanganmu.
Seberapa sering harus bermain peran?
Bermain peran cukup sehat bila dapat dicoba, sesekali. Sekali dalam beberapa minggu adalah jumlah yang sehat untuk menyalakan kembali gairah saat berhubungan seks.
Namun, terlalu banyak, membuatmu dan pasangan bergantung pada kepribadian yang berbeda saat berhubungan seks.
Ini secara tidak sadar dapat bermain di pikiranmu dan membuat kalian berdua menginginkan versi yang berbeda dan dibuat-buat satu sama lain.
Oleh karena itu, kamu dan pasangan kadang-kadang dapat melakukan role-playing saat berhubungan seks, tetapi ingat, jangan biasakan.