Salah Paham, Lee Kwang Soo Pernah Dikira Dekati Song Ji Hyo Di Awal “Running Man”

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bertahun-tahun menjadi member Running, Song Ji Hyo diketahui memang menjalin persahabatan dengan Lee Kwang Soo. Tapi siapa sangka, di awal pertemanan mereka, Song Ji Hyo pernah salah sangka dengan Lee Kwang Soo.

Kira-kira tentang apa ya? Hal ini terungkap pada episode terbaru “Running Man”. Song Ji Hyo berbagi cerita tentang kesalahpahaman yang pernah dia alami dengan Lee Kwang Soo!

Dalam episode yang tayang Minggu 4 Juli 2021 dari variety show SBS, misi para anggota adalah untuk terus mengobrol tanpa henti selama siaran. Saat mereka melihat kembali ke masa lalu, Ji Suk Jin berkomentar, “Saya tidak tahu betapa pentingnya persahabatan antar anggota (Running Man). Karena saya belum pernah melakukan program seperti ini sebelumnya. Untuk program saya yang lain, begitu pekerjaan kami selesai, saya langsung pulang.”

Mengingat hari-hari di awal “Running Man,” Ji Suk Jin melanjutkan, “Kamu tahu apa yang paling aku sesali? Kim Jong Kook dan HaHa pernah meneleponku jam 5 pagi.”

“Ini terjadi ketika saya tinggal di lingkungan Cheongdam, dan saya baru saja tiba di depan rumah saya. Mereka menelepon dan bertanya kepada saya, ‘Hyung, apakah Anda ingin pergi makan?’ Saat itu jam 5 pagi, dan saya berkata, ‘Saya sangat lelah, saya akan pulang saja.’ Tapi saya menyesal sebanyak itu,” lanjutnya.

HaHa dengan bercanda menjawab, “Aku juga mengingatnya, ketika kami meneleponmu jam 5 pagi. Aku tahu saat itu bahwa kamu tidak menyukaiku.”

Saat Ji Suk Jin dan HaHa berpegangan tangan dan berbicara tentang bagaimana mereka menyelesaikan kesalahpahaman mereka, Song Ji Hyo kemudian menceritakan pengalaman serupa dengan Lee Kwang Soo.

“Saya sebenarnya memiliki pengalaman serupa. Kembali di hari-hari awal (Running Man), ketika anggota lain sering berkumpul untuk hang out, mereka tidak pernah memasukkan saya,” kata dia.

Dia melanjutkan, “Tapi Kwang Soo menelepon saya beberapa kali meminta saya untuk keluar dan bertemu dengan semua orang. Saya salah paham, dan saya pikir Kwang Soo mencoba mendekatiku. Karena dia terus menelepon saya dan meminta saya untuk keluar sepanjang waktu.”

Saat semua orang tertawa, beberapa anggota “Running Man” lainnya setuju sambil tertawa, “Itu masuk akal.”

Song Ji Hyo melanjutkan, “Saya sangat kesal sehingga akhirnya saya mengatakan kepadanya, ‘Berhenti menelepon saya terus-menerus seperti ini,’ dan saya menutup telepon. Tapi setelah itu, dia benar-benar berhenti menelepon saya.”

Lucu ya mereka!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hilirisasi Buka Lapangan Pekerjaan dan Arah Ekonomi

Oleh: Winna Nartya *) Dalam perdebatan publik, hilirisasi kerap direduksi menjadi larangan ekspor bahan mentahatau pembangunan smelter. Padahal, substansi kebijakan ini jauh melampaui industri berat. Staf Khusus Menteri Investasi dan Hilirisasi, Sona Maesana, menekankan bahwa hilirisasiadalah soal penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan, kemandirian ekonomi, danpembukaan lapangan kerja, serta penentuan arah masa depan bangsa. Ia melihat, daripengalamannya di dunia usaha dan kini di ranah kebijakan, bahwa hilirisasi hanya akanbertahan bila ekosistem investasinya sehat dan ada keberpihakan pada pelaku lokal. Karenaitu, ia menilai sekadar mendirikan pabrik tidak cukup; pertanyaan kuncinya adalah siapa yang menikmati nilai tambahnya dan bagaimana rantai pasoknya melibatkan anak bangsa secaraaktif. Dalam pandangannya, hilirisasi mesti membuka pekerjaan lokal, mengikutsertakan UKM, dan menaikkan kelas pengusaha Indonesia melalui kemitraan yang nyata. Di ranah kebijakan, Sona Maesana menjelaskan pemerintah mendorong integrasi antarapelaku lokal dan asing, memberi insentif bagi investor yang membina industri lokal, sertamenata regulasi yang transparan agar tumpang tindih perizinan berkurang. Ia juga menilaikecepatan dan kepastian perizinan lebih penting daripada angka komitmen investasi di ataskertas, karena tanpa eksekusi yang jelas, angka hanyalah janji. Sebagai jembatan antarabahasa investor dan bahasa pemerintah, ia mendorong cara pandang baru: bukan sekadar“menjual proyek”, melainkan menumbuhkan kepercayaan jangka panjang. Ia pun mengingatkan bahwa hilirisasi tidak berhenti pada mineral dan logam; sektor digital, pertanian, farmasi, hingga ekonomi kreatif perlu masuk orbit hilirisasi melalui keterhubunganstartup kesehatan dengan BUMN farmasi, petani dengan pembeli industri lewat platform lokal, serta skema yang mengkomersialisasikan inovasi kampus.  Di tingkat kelembagaan, peta jalan hilirisasi diperkuat oleh kolaborasi antarpemerintah, industri, dan kampus. Himpunan Kawasan Industri (HKI) menandatangani nota kesepahamandengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, yang disaksikan Presiden Prabowo Subianto. Ketua Umum HKI, Akhmad Ma’ruf Maulana, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan perwujudan AstaCita untuk mendorong kemandirian ekonomi, memperkuat keberlanjutan, dan mempercepatinovasi teknologi sebagai pilar pertumbuhan. Ia menegaskan peran HKI sebagai penghubungsektor industri, pendidikan, dan pemerintah untuk melahirkan daya saing berbasispengetahuan dan inovasi. Ruang lingkupnya meliputi penyelarasan kurikulum dengankebutuhan industri, kolaborasi riset untuk mempercepat hilirisasi dan menarik investasi, sertapeningkatan daya saing melalui pembentukan SDM industri yang unggul. Contoh konkret hilirisasi yang langsung menyentuh pasar tenaga kerja tampak di Aceh. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, menyerukan penghentianekspor karet mentah karena pabrik pengolahan di Aceh Barat, yaitu PT Potensi Bumi Sakti, siap beroperasi menampung seluruh produksi lokal. Ia menilai pengolahan di dalam daerahpenting untuk mendorong hilirisasi, membuka lapangan kerja, dan menaikkan kesejahteraan. Pabrik yang berdiri di lahan 25 hektare itu memiliki kemampuan mengolah 2.500 ton karetkering per bulan, dan pemerintah daerah menilai stabilitas serta keamanan investasi harusdijaga agar manfaatnya langsung dirasakan rakyat Aceh. Di klaster pangan–petrokimia, hilirisasi juga dikuatkan melalui kemitraan strategis. DirekturUtama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa perusahaanmemperluas kerja sama dengan Petronas Chemicals Group Berhad untuk memperkuatketahanan pangan regional sekaligus mendorong hilirisasi pupuk dan petrokimia di Indonesia. Kolaborasi ini mencakup penjajakan sinergi pasokan urea dan amonia, transfer pengetahuan teknis dan operasional, serta penguatan tata kelola Kesehatan, Keselamatan, danLingkungan (Health, Safety, and Environment/HSE).  Jika ditautkan, tiga simpul di atas, yakni kebijakan investasi yang berpihak pada pelaku lokal, penguatan link–match kampus–industri, dan proyek pengolahan komoditas serta petrokimia, menggambarkan logika hilirisasi yang lengkap. Lapangan kerja tidak hanya muncul di pabrikutama, melainkan juga pada efek pengganda: logistik bahan baku, jasa pemeliharaan mesin, kemasan, transportasi, layanan digital rantai pasok, hingga jasa keuangan dan asuransi. Dengan kurikulum yang diselaraskan, talenta lokal tidak sekadar menjadi tenaga operasional, melainkan juga teknisi, analis proses, dan manajer rantai pasok....
- Advertisement -

Baca berita yang ini