Ria Ricis Dituding Manfaatkan Ayah Meninggal jadi Konten, Kakak Ipar Pasang Badan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA Ria Ricis dituding mengeksploitasi kematian ayahnya, Sulyanto, menjadi konten YouTube demi adsense. Sang kakak ipar pasang badan.

Sulyanto meninggal pada Jumat 4 Juni 2021 diduga karena serangan jantung. Saat itu, Ricis tak bisa menghadiri pemakaman sang ayah karena sedang ada di Flores dan tidak bisa dihubungi.

Ria Ricis baru bisa pulang satu hari setelah ayahnya dimakamkan. Selama berziarah, ada tiga konten yang dibuat tim dari adik Oki Setiawan Dewi itu.

Tiga konten dalam satu hari itu judulnya Rumah Baru Papa, Liat Kamar Papa Terakhir Kali, Ulang Tahun Ibu Tanpa Papa.

Salah satu kritikan datang dari pegiat media sosial, Mazzini Sadam. Dia menyebut, apa yang dilakukan Ria Ricis sangat tidak etis.

Tak hanya itu, netizen pun banyak yang sepakat dengan Mazzini. Adik iparnya terus diserang, Ory Vitrio, yang merupakan suami Oki Setiana Dewi, pasang badan. Dia membeberkan bukti di Instagram bahwa apa yang dilakukan Ria Ricis tak seperti yang dibayangkan netizen.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Ori Vitrio Abdullah (@oryvitrio)

“Pada ramai @riaricis1795 buat konten papa nya meninggal.. tenang, adsense sejak bertahun-tahun lalu, masuk ke rekening pesantren penghafal quran.. Setiap uang masuk ke management.. , dikeluarkan 10 persen bahkan lebih untuk sedekahnya kepada para ahlul quran. Zakat tentu beda lagi. Belum lagi dari rekening pribadinya. Foto ini hanya sebagian kecil dari sedekahnya yg ketahuan.. sedekah sembunyi2nya lebih banyak,” tulis Ory, di akun @Oryvitrio.

“Masih dalam suasana berduka, mohon doanya untuk kami sekeluarga ya,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peningkatan Infrastruktur di Bali Bukti Komitmen Indonesia Siap Selenggarakan WWF 2024

World Water Forum Ke-10 di Bali pada 18-24 Mei 2024 diharapkan akan menghasilkan berbagai solusi masalah air termasuk sanitasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini