Rendang, Olahan Daging Sapi dengan Paduan Rempah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Siapa yang tak kenal dengan rendang, makanan yang menduduki peringkat pertama sebagai makanan Indonesia terenak di dunia?

Masakan khas yang berasal dari Minangkabau, Sumatra Barat ini berhasil menduduki peringkat pertama dunia dengan cara pemungutan suara melalui Facebook dengan melibatkan 35 ribu orang secara serentak. Selain itu, rendang juga pernah terpilih sebagai makanan terenak di dunia versi CNN.

“Rendang is the best,” tulis seorang voter, Kamal F Chaniago. Voter lainnya, Isabela Desita menuliskan, “Rendang should be the first! It’s really nice, you should try!”.

Masyarakat Minangkabau menjadikan rendang biasanya hanya sebagai makanan perayaan adat. Seiring berjalannya waktu, rendang juga menjadi pilihan menu saat mengolah daging kurban yang melimpah saat hari raya Idul Adha. Rendang juga menjadi makanan yang disajikan khusus untuk hari raya Idul Fitri.

Sejarawan Universitas Andalas, Prof. Dr. Gusti Asnan menduga, rendang menjadi masakan yang tersebar luas sejak orang Minang mulai merantau dan berlayar ke Malaka untuk berdagang pada awal abad ke-16. Hal ini karena rendang kering sangat awet, tahan disimpan hingga berbulan lamanya, sehingga tepat dijadikan bekal kala merantau atau dalam perjalanan niaga.

Di Indonesia jenis rendang sangatlah bervariatif dan cara mengolahnya pun berbeda-beda. Tetapi yang harus diketahui ialah, memasak rendang membutuhkan waktu yang cukup lama hingga memakan waktu berjam-jam.

Proses yang memakan waktu lama itu dikarenakan memasak rendang harus menggunakan suhu rendah agar rempah dan santan yang digunakan dapat meresap ke dalam daging hingga potongan daging berwarna hitam pekat dan terlihat seperti hancur. Dengan demikian, akan dihasilkan rendang yang benar-benar bercitarasa maksimal.

Reporter: Haerunisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini