MATA INDONESIA, SYDNEY – Ada wacana mengenai manfaat nutrisi serangga selama bertahun-tahun. Dan sebanyak 80 persen populasi manusia di dunia sudah mengonsumsi serangga sebagia bagian dari makanan sehari-hari mereka.
Ilmuwan makanan dan ahli entomologi Australia, Skye Blackburn bertanya mengapa orang di negaranya tidak mencoba serangga untuk mulai dikonsumsi. Skye mencoba mengonsumsi serangga untuk pertama kalinya di Thailand tahun 2007.
“Saya mengirim beberapa jangkrik dan ulat tepung untuk pengujian nutrisi dan ketika saya mendapatkan hasilnya kembali, saya benar-benar terkejut bahwa tidak ada yang memakannya sebagai sumber makanan di sini di Australia,” kata Skye.
“Mereka sangat padat nutrisi, mereka memiliki semua yang mungkin dibutuhkan tubuh Anda,” sambung Skye – salah satu orang pertama di dunia Barat yang membudidayakan serangga untuk dikonsumsi manusia, melansir ABC Australia.
Kini peternakan serangga sekarang semakin populer dan terus bermunculan di seluruh penjuru Australia, Stirling Tavener salah satunya. Ia baru saja memulai peternakan serangga di Cairns dan mengatakan bahwa mereka adalah makanan super besar berikutnya.
“Mereka memiliki dua kali protein daging sapi, lebih banyak kalsium daripada susu, mereka memiliki tiga kali lebih banyak zat besi daripada bayam, dan memiliki sembilan asam amino,” tuturnya.
Channy Sandhu, pendiri bisnis produk serangga yang dapat dimakan Hoppa Foods, setuju dengan hasil temuan Stirling Tavener. Sandhu mengatakan bahwa serangga memiliki protein bersih, yang baik untuk usus dan mudah dicerna.
Mr Sandhu memulai bisnisnya, Hoppa Foods, tahun 2018. Dia mengatakan penyerapan tumbuh berkat pendidikan bertahun-tahun tentang manfaat nutrisi.
“Kami ingin menjembatani kesenjangan antara serangga dan sesuatu yang sudah biasa digunakan konsumen dalam hal tampilan, rasa, dan rasa produk. Manfaat nutrisi lebih besar daripada faktor ketakutan yang dimiliki kebanyakan orang,” kata Sandhu.
“Begitu mereka mencobanya, mereka menyadari bahwa tidak ada yang perlu ditakuti dan tidak ada serangga utuh yang terlihat,” sambungnya.
Industri serangga Australia diperkirakan akan mencapai target 10 juta USD per tahun selama lima tahun ke depan menurut Agrifutres Australia. Jadi, apakah tahun 2022 lebih banyak orang Australia akan memasukkan ulat makanan ke dalam mulut mereka?
“Saya benar-benar berpikir bahwa 2022 adalah tahun serangga yang dapat dimakan. Anda akan memperhatikan bahwa mereka melompat ke rak-rak di seluruh Australia sekarang,” sambung Skye.
“Jadi mereka pasti akan lebih mudah diakses; Anda akan dapat membelinya dengan belanja reguler Anda,” ucapnya.