MATA INDONESIA, JAKARTA – Jatuh cinta bisa menjadi salah satu pengalaman paling spektakuler sepanjang hidup. Tahap bertemu dan saling mengenal, diikuti dengan rasa yang perlahan jatuh cinta benar-benar sebuah perjalanan yang sangat indah.
Kita semua tahu apa artinya jatuh cinta secara membabi buta! Saat kasmaran, otak dan tubuh kita berfungsi secara berbeda; kadang mengeluarkan hormon bahagia, di lain waktu, ngambek karena bertengkar.
Dan perlu diketahui bahwa otak pria berubah menarik dan menjelma menjadi makhluk yang menggemaskan saat mereka jatuh cinta. Melansir Times of India, berikut makna jatuh cinta di otak kaum pria.
Merasa ‘tinggi’ dalam cinta
Berlawanan dengan apa yang kamu pikirkan saat ini, pria sebenarnya merasa sangat bersemangat dan bahagia saat bersama pasangannya. Otak menghasilkan zat kimia tingkat tinggi yang disebut phenylethylamine (PEA) yang membuat orang ketagihan jatuh cinta. Respons neurokimia yang tumpang tindih di area otak membuat pria tampak begitu bahagia saat jatuh cinta.
Penilaian yang tidak tepat
Pria akan menganggap cinta wanita mereka sempurna dalam segala hal. Pria tidak akan pernah menerima kenyataan bahwa bahkan pasangannya dapat memiliki kekurangan, yang mengakibatkan penilaian yang terganggu. Ini juga menyebabkan mereka mengabaikan sederet aspek penting dari kepribadian yang mungkin atau tidak memproyeksikan tanda bahaya dalam hubungan.
Rasa euforia
Otak melepaskan dopamin dalam jumlah tinggi, hormon perasaan baik yang membantu pria merasa euforia. Ini juga menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan telapak tangan berkeringat karena pria merasa sangat tertarik pada pasangannya.
Kenangan positif
Ketika dibujuk dengan perasaan cinta yang sehat, pria secara otomatis akan mulai bergaul dengan pikiran dan perasaan positif. Ini akan membantu kaum Adam untuk menciptakan kenangan baru yang positif dengan pasangannya dan juga akan membantunya menyingkirkan luka emosional atau beban dari hubungan sebelumnya.
Takut akan penilaian sosial
Saat menemukan tambatan hatinya, pria juga tampaknya melepaskan rasa takutnya terhadap penilaian masyarakat. Dia akan mulai bertingkah menggemaskan dengan pasangannya. Pria juga tidak akan ragu untuk berpegangan tangan karena dia tidak peduli siapa yang mengatakan bagaimana dengan hubungan itu.