Peringati World Ocean’s Day, Begini Cara Manfaatkan Sampah Jadi Cuan!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Setiap tanggal 8 Juni diperingati sebagai Hari Samudera Sedunia, atau World Ocean’s Day. Di momen ini, kita diingatkan untuk menjaga lautan khususnya dari sampah-sanpah yang kini mengotori pemandangan.

Meski namanya sampah, nyatanya bisa dimanfaatkan dan berubah menjadi pundi-pundi lho! Asalkan kita bisa mendaur ulangnya dengan baik dan benar.

Tanpa disadari banyak orang, sampah memiliki potensi ekonomis dan dapat menciptakan peluang lapangan pekerjaan baru. Hal itu melalui tindakan 6R yaitu rethink (memikirkan kembali), refuse (menolak), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali, recycle (mendaur ulang, dan repair (memperbaiki).

Salah satunya perusahaan yang telah menerapkan 6R ialah Garnier Indonesia. Lewat Webinar yang diselenggarakan Katadata, Garnier mengatakan telah memanfaatkan limbah.

”Tahun 2020, kita melakukan green beauty campaign. Kamu mulai dari kemasan dululah karena memang apa yang diterima konsumen itu langsung produk dalam bentuk kemasan,” kata Diana Beauty dalam webiner Sampahmu Rezekiku, Selasa 8 Juni 2021.

Menurut Diana, cara Garnier mengurangi sampah plastik yaitu membuang lapisan biru plastik pakai pada produk masker dan membuang plastik segel. Dengan dua cara itu, Garnier telah menghemat 32 ton sampah plastik di tahun 2019. Hal itu tentu sangat membantu pengurangan sampah plastik yang pada akhirnya mencenari lautan.

Selain itu, Retno Hapsari, selaku Manajer Umum XSproject mengatakan, perlu adanya arahan khusus untuk para penduduk ibu kota agar bisa memanfaatkan sampah sebagai ladang cuan.

Berdasarkan data KLHK, Indonesia memproduksi 67,8 juta ton dalam setahun (tahun 2019) yang terdiri dari sampah organik, sampah plastik, sampah kertas, dan sampah lainnya. Namun, hanya sebagian kecil dari sampah itu yang dimanfaatkan kembali. Sebagian besar terbuang begitu saja.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini