Perhatian, Ini 3 Dampak Negatif Cyberbullying pada Korban

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kasus perundungan umumnya terjadi secara langsung namun seiring perkembangan zaman dan teknologi, aktivitas ini bisa terjadi di dunia maya seperti media sosial. Fenomena ini disebut juga dengan cyberbullying atau perundungan di dunia maya.

Menurut UNICEF, cyberbullying merupakan perundungan yang terjadi dengan menggunakan teknologi digital. Media sosial pun menjadi salah satu platform yang digunakan untuk menyalurkan tindakan negatif seperti komentar kasar, ancaman, pelecehan dan hoaks.

Berdasarkan riset UNICEF, aktivitas cyberbullying bisa menimbulkan berbagai dampak negatif baik secara mental, emosional, maupun fisik. Secara mental, korban cyberbullying bisa merasa malu dan bodoh dan bahkan marah. Korban pun bisa menarik diri dari lingkungan dan lebih suka menyendiri.

Kedua bisa berdampak secara emosional. Dalam hal ini, bisa terjadi perubahan minat terhadap suatu hal. Korban yang awalnya aktif dan ceria bisa menjadi murung dan sensitif.

Ketiga adalah berdampak secara fisik. Ciri-cirinya bisa dimulai dari overthinking terhadap masalah yang dihadapi. Hal ini bisa menjalar ke masalah tidur, malas makan, bahkan stres dan depresi.

Maka sudah sepatutnya bagi setiap orang memahami berbagai bentuk cyberbullying. Berdasarkan Dsla Law Firm, terdapat 5 bentuk cyberbullying, yakni:

Pertama yaitu Flaming. Tindakan intimidasi ini bertujuan memprovokasi orang lain dan menyinggung korban. Umumnya berbentuk kata-kata kotor dan penghinaan. Kedua adalah pelecehan. Tindakan ini dilakukan dengan gangguan seperti ancaman dan penyebaran konten yang tidak senonoh secara terus menerus.

Ketiga yaitu pencemaran nama baik seperti mengumbar atau menyebarkan fitnah dengan tujuan merusak citra dan reputasi orang lain. Keempat, ada cyberstalking yaitu perilaku menguntit seseorang di media sosial. Umunya seperti ancaman yang dilakukan oleh pelaku. Terakhir, yaitu penyamaran atau peniran seperti fake account (akun palsu). Motif pelaku akan membuat e-mail, mencuri foto dan mencuri identitas orang lain untuk mengirim pesan pemerasan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini