Pergi ke Pantai Ampuh Mengurangi Stres, Begini Penjelasannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pantai menjadi salah satu tujuan destinasi wisata masyarakat Indonesia yang mudah dijangkau. Selain itu, pantai juga sangat ampuh untuk mengurangi stress yang dialami. Global Healing Center menyarankan orang untuk setidaknya dua minggu sekali untuk pergi ke pantai guna mengurangi stress.

Banyak berbagai kegiatan yang bisa dilakukan. Mulai dari berenang, berjalan di tepi pantai, bermain pasir, membangun istana pasir maupun hanya sekedar menunggu tenggelamnya matahari. Menurut Orfeu Bucton, seorang professor kesehatan dari Pennsylvania State University mengatakan, suara debur ombak di pantai bersama desiran pasir pun hembusan angin laut dapat memberikan sensasi menenangkan.

Bahkan suara ombak diyakininya adalah bunyi-bunyian yang dapat membantu mencapai kondisi meditasi yang maksimal serta memperkuat fungsi otak.

Psikolog klinis dari The Daily Helping Podcast, Richard Shuster menjelaskan terdapat beberapa faktor yang membuat orang-orang merasa Bahagia ketika berada di pantai. Salah satunya adalah warna biru air laut.

“Warna biru telah ditemukan oleh banyak orang untuk dikaitkan dengan perasaan tenang dan damai. Menatap samudera benar-benar mengubah frekuensi gelombang otak kita dan menempatkan kita ke dalam keadaan meditasi yang ringan” ucap Shuster, dikutip dari laman NBC.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sally Nazari dari Chrysalis Psychological Services, suara deburan ombak dan panorama pantai yang indah mampu mengaktifkan saraf parasimpatis. Saraf tersebut berfungsi untuk membuat seseorang merasa santai.

Sebuah studi menjelaskan bahwa paparan air laut dapat mentransfer ion negatif. Saat Anda menghirup ion negatif, hormon serotonin dalam darah dapat menurun. Hal itu menimbulkan efek relaksasi serta melebarnya saluran napas.

Berjalan di atas pasir pantai tanpa alas kaki disebut-sebut menjadi hal sederhana yang mampu mengubah seseorang menjadi bahagia.

“Sensai fisik yang didapatkan ketika seseorang berjalan di pasir yang hangat menyebabkan seseorang bersantai,” ucap Shuster seorang psikolog klinis dari The Daily Helping Podcast.

“Rasakan bagaimana hangatnya sinar matahari menyentuh kulit anda,” ucap Shuster.

“Bagaimana pasir pantai menggelitik kaki anda, bernapaslah dalam-dalam dan nikmatilah aroma udara laut selagi anda disana.”

Reporter:  Fifi Zuniarti

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini