Penelitian Singapura: Pasien Corona Tak Lagi Menular Setelah 11 Hari

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebuah temuan baru terkait virus Corona berhasil diungkap para peneliti dari Pusat Nasional Penyakit Menular Singapura (NCID) serta Akademi Penyakit Menular dan Pengobatan Kedokteran.

Dalam makalah penelitian terbarunya, para peneliti menyebut jika setelah 11 hari pasien Covid-19 tidak lagi akan menularkan penyakitnya. Jadi, mereka bisa dipulangkan dari rumah sakit.

Dilansir dari The Strait Times, Rabu, 27 Mei 2020, para peneliti mengatakan makalah terbaru mereka ini bisa membuat pemerintah Singapura mengubah syarat pemulangan pasien Corona.

Namun, pada akhirnya keputusan untuk mengubah syarat pemulangan pasien tetap berada di tangan Kementerian Kesehatan (MOH).

“Kementerian Kesehatan akan mencermati pernyataan dan mengevaluasi bagaimana kita bisa menyesuaikan dengan hasil temuan terbaru tentang masa penularan pasien Covid-19 untuk rencana manajemen perawatan pasien,” kata Profesor Leo Yee Sin, Direktur Eksekutif NCID.

Jika makalah penelitian terbaru itu diterima sebagai masukan oleh MOH maka 80 persen pasien bisa langsung dipulangkan setelah 11 hari dirawat. Bukan lagi 14 hari seperti masa isolasi sebelumnya.

“Secara keilmuan saya sangat yakin ada cukup bukti bahwa pasien itu tidak lagi menulari setelah 11 hari,” ujar Profesor Lee.

Sementara itu, pasien yang kondisinya parah bisa tetap dirawat. Meski begitu mereka juga tidak akan lagi menulari penyakitnya setelah 11 hari. Sehingga tak perlu ditempatkan di ruang isolasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini