MATA INDONESIA, DEPOK – Sudah sejak 2018 silam Fauzan Arya, pemuda 20 tahun asal Cimanggis, Depok ini membudidayakan Ikan Cupang Hias. Ada lebih dari 300 Ikan Cupang dengan jenis Avatar Nemo, dan Plakat Multicolour yang ia kembangkan bersama kelompoknya dengan memanfaatkan lahan rumahnya, di Jalan Adam,Pasar Palsigunung Cimanggis, Depok.
Bermodalkan uang 100 ribu, pemuda ini berhasil meraup omset 7-8 juta perbulan dari hasil pembudidayaan ikan cupang miliknya. Berkat sosial media, Fauzan bersama kelompoknya sudah berhasil memasarkan Ikan Cupang miliknya ke pasar lokal seperti daerah Jawa, Sumatra dan Kalimantan. Sedangkan untuk pasar Internasional, Fauzan sudah berhasil mengekspor Ikan Cupang hias miliknya hingga ke Malaysia. Penjualan Ikan Cupang miliknya hanya ia pasarkan melalui media online, seperti melalui Instagram @bbf_cupangdepok dan WhatsApp.
Fauzan menjelaskan bahwa proses pembudidayaan Ikan Cupang cukup mudah, perawatannya tidak begitu rumit, dan modal yang diperlukan pun tidak terlalu besar. Terlebih menurutnya, ada beberapa jenis Ikan Cupang yang mudah untuk di budidayakan salah satunya seperti jenis Ikan Cupang Plakat. Untuk Ikan Cupang jenis Plakat, makanannya pun cukup mudah, hanya dengan kutu air atau bisa juga cacing sutra.
Sebagai salah satu pembudidaya ikan cupang yang sukses, Fauzan membagikan sedikit ilmunya. Kepada Mata Indonesia, ia menjelaskan mengenai cara yang benar dalam membudidayakan Ikan Cupang.
Simak penjelasannya lengkapnya dibawah ini :
Pertama, Fauzan menjelaskan bahwa jika akan membudidayakan Ikan Cupang, Anda harus bisa memilih indukan yang benar, sehat dan tidak cacat juga umur yang cukup. Pemilihan indukan cupang merupakan sesuatu yang penting, guna menghasilkan anakan yang sesuai dengan harapan. “Harus bisa milih indukan yang bagus dan benar dulu sih pertama, sebelum belajar membudidayakan ikan cupangnya.” ujar Fauzan.
Kedua, mempersiapkan pengembangbiakkan Ikan Cupang. Dalam tahap ini media yang diperlukan antara lain ember atau bisa juga menggunakan aquarium berukuran 20x20x20 cm, daun ketapang kering, air tanah atau air sungai, dan wadah kecil dari botol plastik bekas yang berguna untuk Ikan Cupang betina nantinya. Media pemijahan ini digunakan untuk menaruh burayak atau telur Ikan Cupang.
Kemudian setelah medianya sudah disiapkan, langkah selanjutnya adalah memasukkan Ikan Cupang betina ke dalam botol plastik bekas, yang kemudian dimasukkan ke dalam wadah ember atau aquarium yang sudah diisi Ikan Cupang jantan. Kenapa Ikan Cupang ini harus diberi sekat dan tidak bisa digabung langsung dalam satu wadah? Karena, jika ternyata Ikan Cupang tidak saling suka, bisa terjadi perkelahian. Proses perjodohan Ikan Cupang biasanya memerlukan waktu 1 sampai 3 hari.
Terakhir, proses pemijahan Ikan Cupang. Setelah ikan cupang jantan dan betina sudah saling menyukai dalam proses perjodohan, maka ikan cupang sudah bisa di gabungkan dalam satu wadah. Ikan Cupang jantan akan membuat gelembung yang berfungsi untuk meletakkan telur-telur Ikan Cupang. Dalam prosesnya, Ikan Cupang jantan akan mulai membuat sarang dari daun ketapang kering yang sebelumnya sudah disiapkan. Ikan cupang betina akan mengeluarkan telur-telurnya ketika Ikan Cupang jantan melilit tubuhnya. Kemudian ketika telur-telur cupang betina berjatuhan, maka Ikan Cupang jantan akan memunguti telur-telurnya menggunakan mulutnya. Setelah proses pemijahan selesai, segera pisahkan Ikan Cupang betina dari pemijahan karena kalau tidak Ikan Cupang akan kembali memakan telur-telurnya.
Fauzan mengatakan, biasanya burayak atau telur-telur cupang akan menetas dalam waktu 3 hari dan saat itu biarkan Ikan Cupang jantan bersama anaknya sampai burayak atau telur menetas. Dalam proses pembudidayaan, Fauzan mengatakan faktor cuaca turut mempengaruhi. ”Kalo cuaca jelas memengaruhi banget, terutama saat musim hujan. Biasanya kalau musim hujan gitu cepat kuncup ekornya gak melebar. Kalau kuncup gitu biasanya kita langsung ganti air, di kasih obat biru sama di kasih jentik nyamuk,” ujar Fauzan.
Reporter: Miskatul Nisa Kamilah