Parfum Bisa Kadaluarsa? Begini Penjelasannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Parfum merupakan salah satu barang yang wajib dimilikidan yang paling banyak diminati oleh pria dan wanita. Selain membuat badan harum, parfum juga bisa membuat tingkatkepercayaan diri kita naik dengan memakainya.

Saat ini sudah banyak sekali jenis parfum dengan berbagaimacam wangi yang ciri khasnya berbeda-beda. Banyak dariorang yang mengoleksi berbagai macam parfum dengankeunikan wanginya masing-masing.

Namun ternyata parfum juga bisa kadaluwarsa, parfum yang kadaluwarsa bisa dengan aroma dari parfum yang berbeda dari biasanya bahkan sampai tidak bisa mengeluarkan aroma sama sekali. Faktor yang membuat parfummu menjadi kadaluarsa yaitu dipengaruhi oleh cara menyimpan dan merawatparfum.

Seperti dikutip dari Woman and Home, seorang ahliwewangian di The Perfume Shop, Rebecca Wilkin mengatakan bahwa aroma dari parfum bisa bertahan dari 1 hingga 10 tahun lama.

“Rata-rata, kamu harus mengharapkan parfum barubertahan antara tiga dan lima tahun sebelum kamu mulai melihatperubahan pada aromanyaFaktor-faktor seperti panas dan sinarmatahari langsung dapat menyebabkan bahan tidak stabil danpadam,” ujarnya.

Awasi perubahan warna dan percayai hidungmu. Aroma favorit akan akrab bagi kamu, jika sudah tidak berbau sepertidulu maka hari-hari berikutnya sudah terhitung kadaluwarsa,” jelasnya.

Rebecca juga menyarankan bahwa untuk menyimpan parfum di ruangan dengan suhu yang stabil. Ini dikarenakan fluktuasi panas dapat dengan cepat mempengaruhi bahan-bahanatau kandungan dalam parfum.

Reporter: Alinda Puspitasari

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini