Para Pemain Ngaku Salah, Penggemar Internasional Bikin Petisi Minta Netflix Tayangkan ‘Joseon Exorcist’

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penayangan drama “Joseon Exorcist” di saluran SBS telah diberhentikan siarannya secara permanen usai menimbulkan kontroversi. Para aktor dalam drama tersebut bahkan secara pribadi sudah meminta maaf karena ke publik.

Pada Sabtu 27 Maret 2021, Jang Dong Jun, Park Sung Hoon, dan Lee Yoo Bi menulis permintaan maaf mereka. Mereka pun mengakui kebodohan mereka karena menerima tawaran untuk berperan dalam drama kontroversial tersebut.

Seperti diketahui, drama baru “Joseon Exorcist” mendapat kecaman karena penggunaan alat peraga dan makanan ala China, serta penggambaran bermasalah dari beberapa tokoh sejarah utama Korea, yang dikritik banyak pemirsa sebagai distorsi ofensif sejarah Korea. Karena reaksi keras dari pemirsa yang marah, SBS akhirnya memutuskan untuk membatalkan drama tersebut secara permanen.

Pada 22 Maret 2021, SBS menjelaskan bahwa alat peraga yang bermasalah itu sesuai untuk latar adegan. Mereka menyatakan, “Kami menyiapkan lokasi di sekitar Kabupaten Uiju, yang dekat dengan perbatasan Dinasti Ming, untuk menekankan situasi di mana yang ketiga pangeran, Pangeran Choong Nyeong, harus melakukan perjalanan jauh ke perbatasan menggantikan Putra Mahkota Yang Nyeong untuk membawa kembali pengusir setan barat; kami menambahkan teks untuk menjelaskan ini.”

Sejak kontroversi muncul, masalah ini meningkat pesat sehingga banyak perusahaan menarik sponsor mereka dari drama tersebut. Kemudian pada 26 Maret, SBS mengumumkan bahwa drama tersebut telah dibatalkan, hanya setelah dua episode.

Sementara itu, beberapa penggemar internasional telah memulai petisi di ‘change.org’ meminta Netflix untuk membawa drama kontroversial tersebut ke platform mereka. Pembuat petisi mengklaim bahwa drama telah “dibatalkan secara tidak adil” dan bahwa “dengan platform yang tepat drama ini akan sukses.”

Hingga artikel ini dibuat, sudah ada 15 ribu lebih orang yang telah menandatangani petisi dan terdapat beragam komentar yang meminta Netflix untuk membeli hak cipta atas drama tersebut. Namun, ada juga yang menentang petisi ini.

Bagaimana menurut kalian?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini