Pahitnya Kehidupan Sharon Stone, Pernah Stroke di Usia Muda

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Aktris Hollywood yang populer di tahun 90-an, Sharon Stone membagikan kisah hidupnya yang penuh lika-liku. Kesempatan itu hadir dalam acara Mola Living Live pada Sabtu, 7 November 2020 bersama aktor, Reza Rahadian.

Nama Sharon Stone muncul ke permukaan lewat debut filmnya ‘Basic Instinc’ yang rilis pada 1992. Di film itu, Stone beradu akting dengan aktor, Micheal Douglas. Ia mengaku perannya di film tersebut membuat kariernya di dunia hiburan semakin melambung.

Sayangnya, seiring dengan kariernya yang kian cemerlang, Sharon mengalami pendarahan otak dan stroke di usianya yang ke-43. Peristiwa itu terjadi di tahun 2003. Kondisi itu hampir membuatnya dekat dengan kematian.

“Rasanya seperti saya yang biasa berada di mobil penuh kemewahan, tiba-tiba terpental jauh dan terluka hebat,” ucap Stone saat berbincang bersama Mola Living Live, Sabtu 7 Oktober 2020.

Stone mengatakan, pengalaman stroke yang ia alami sangatlah berat. Namun, ia tetap semangat dan ingin bangkit dari kondisinya pada saat itu.

“Rasanya saya harus merangkak untuk bangkit dan itu sangat berat. Namun bagaimana pun, saya memilih untuk melakukannya dan bangkit,” kata Stone.

Keterpurukan akibat penyakit stroke yang ia derita di usia yang relatif muda, membuat Stone mengambil banyak hikmah kehidupan. Stone mengaku ingin menjadi pribadi yang lebih baik dengan memanfaatkan bakat dan popularitas yang ia miliki.

”Saya tergerak untuk menggunakan ketenaran itu untuk membantu orang lain, menjadikan suara saya memiliki tujuan,” ungkapnya.

Kini, usia Stone tak muda lagi, yakni 62 tahun. Meski begitu, ia ingin tetap aktif. Hal itu terbukti dari bukunya The Beauty of Living Twice yang akan diterbitkannya pada 2021 nanti.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini