Oscar 2021 ‘Hadirkan’ Chadwick Boseman Lewat Souvenir

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Perhelatan Oscar 2021 tak lantas melupakan mendiang aktor kawakan, Chadwick Boseman. Ajang penghargaan itu tetap memberikan penghormatan untuk sang raja T’Chala lewat sebuah souvenir NFT.

Hal tersebut sebagai bentuk penghormatan Oscar 2021 kepada mendiang Boseman yang seharusnya hadir dalam ajang penghargaan tersebut. Maka, para tamu undangan yang hadir ke acara tersebut akan mendapatkan karya seni non-fungible token berbentuk wajah Boseman.

Souvenir tersebut dibuat langsung oleh seniman Andre Oshea. Nantinya, keuntungan dari souvenir tersebut akan disumbangkan ke yayasan kanker, penyakit merenggut nyawa Boseman.

Sementara itu, Oshea mengatakan di postingan IG-nya bahwa cara terbaik untuk menghormati seseorang adalah dengan karya seni. Karena itu lah, souvenir ini dirasa bisa mengenang Boseman.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Black 3D Artist (@andreoshea__)

“Cara untuk mengabadikan seorang seniman adalah dengan menghormati mereka dengan seni,” tulis Oshea.

Meski telah tiada, prestasi Boseman seolah tak pernah mati. Ia bahkan masuk nominasi Actor in a Leading Role atau aktor terbaik dalam gelaran Oscar 2021, lewat film ‘Ma Rainey’s Black Bottom’.

Di kategori tersebut, Boseman bersaing dengan Steve Yeun (Minari), Riz Ahmed (Sound of Metal), Anthony Hopkins (The Father), dan Gary Oldman (Mank).

Chadwick Boseman meninggal dunia pada pada 27 Agustus 2020 lalu karena kanker usus. Ia dikenal sebagai perannya menjadi raja T’Chala lewat film superhero ‘Black Panther’ garapan Marvel Cinematic Universe.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini