Anies Safari Lintas Jawa, Ferdinand: Ada Kepentingan dengan Memperalat Jabatannya untuk Pencapresan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan safari ke sejumlah kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur beberapa waktu lalu. Bahkan, Anies mendapat pemberian sebuah Joglo Kemenangan Anies Capres 2024 di Sragen, Jawa Tengah.

Mantan politisi partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengemukakan bahwa ia melihat adanya upaya untuk memperalat jabatannya dengan menggunakan APBD.

“Tetapi mampir juga lalu ada tulisan joglo Capres Anies Baswedan 2024 saya melihat bahwa memperalat jabatannya bahkan menggunakan APBD dalam perjalannya untuk kepentingan politik pribadinya, dalam kepentingan politik pencapresan dirinya,” kata Ferdinand Hutahaean kepada Mata Indonesia News, Senin 26 April 2021.

Melihat hal ini, Ferdinand mendorong beberapa pihak untuk menunjukkan ketegasannya terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

“KPK harus melihat ini sebagai sebuah pelanggaran, atau Mendagri melihat ini sebagai sebuah pelanggaran, BPK harus melihat ini sebagai situasi yang harus diaudit,” kata Ferdinand.

Kritik terhadap Anies Baswedan juga datang dari anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak. Ia meminta supaya Anies serius untuk menangani Covid-19 dan tidak sibuk keluar daerah hanya untuk menanam padi.

“Jadi tidak sepatutnya memberi kesan sosialisasi ke daerah lain di luar DKI seperti persiapan calon presiden,” kata Gilbert.

Gilbert menilai, Gubernur DKI Jakarta itu tidak selayaknya mengerjakan hal non-prioritas yang bisa diwakili oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (KPKP) DKI bersama BUMD pangan yang fokus ke penyediaan pangan.

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antisipasi Timbulnya Sebaran Antraks jelang Idul Adha, DPKH Gunungkidul bakal Inspeksi ke Pasar-pasar

Mata Indonesia, Gunung Kidul - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul telah merencanakan inspeksi kesehatan hewan ternak menjelang Hari Raya Idul Adha untuk mencegah penyebaran penyakit menular zoonosis, seperi antraks atau penyakit kuku dan mulut (PMK).
- Advertisement -

Baca berita yang ini