MATA INDONESIA, JAKARTA – Setiap orang tua mendambakan buah hati yang percaya diri, mudah bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, dan berani mengungkapkan pendapat. Namun kenyataannya, tidak sedikit anak-anak yang memiliki sifat dasar pemalu.
Lantas bagaimana bila buah hati Anda pemalu? Wahai orang tua, sifat pemalu yang dimiliki anak-anak berasal dari kurangnya kemampuan untuk bergaul dengan teman sebaya atau lingkungan sekitarnya.
Bahkan ada beberapa anak yang berpikir bahwa mereka tidak disukai oleh anak-anak lain. Sehingga membuat rasa percaya diri mereka menurun. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan sebagai orang tua untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak-anak Anda tanpa harus memaksanya berubah.
Berhenti melihat rasa malu sebagai kelemahan
Seperti dilansir Huffpost.com, Direktur Asosiasi Institut Penelitian Ilmu Sosial dengan Pusat Studi Anak di Penn State University, Koraly Pérez-Edgar mengatakan bahwa kebanyakan anak menunjukkan keengganan ketika bertemu orang baru. Itu sangat normal – dan rasa malu awal itu adalah bagaimana kita memasuki ruang baru dan mendapatkan sikap kita.
Ingat, rasa malu bukanlah hal uang buruk pada anak-anak. Meskipun banyak orang tua cenderung untuk melihat bahwa sikat terbuka (tidak malu) sebagai hal yang ideal.
Rasa malu bahkan bisa menjadi manfaat. Rasa malu adaptif dapat membantu orang berpikir sebelum bertindak, yang berarti bersifat protektif, dan bahkan dapat membuat orang tampak lebih tenang dan dapat dipercaya.
Hindari memberi label pada anak Anda, dan minta orang lain untuk melakukan hal yang sama
Praktisi perawat anak, Kasey Rangan dalam sebuah blog untuk Rumah Sakit Anak Los Angeles mengatakan jangan melabeli anak Anda sebagai pemalu. Hanya dengan menunjukkan bahwa anak Anda kompleks bisa menjadi dorongan yang cukup untuk mengingatkan orang lain agar tidak melabeli anak Anda sulit bersosialisasi.
“Cobalah menjelaskan kepada orang lain bahwa anak Anda lambat dalam melakukan pemanasan terhadap orang lain, tetapi lakukan yang terbaik untuk tidak melabeli perilaku tersebut,” kata Kasey.
Beri anak Anda kesempatan untuk berlatih bersosialisasi
Penting bagi orang tua untuk tidak mendorong anak-anak pemalu ke dalam situasi sosial yang berlebihan, atau situasi baru di mana mereka merasa sangat tidak nyaman.
Tetapi penting juga memberi anak-anak banyak kesempatan untuk mempraktikkan bagaimana rasanya mencoba hal-hal baru dan bertemu orang-orang baru. Juga, ketahuilah bahwa anak Anda mungkin membutuhkan sedikit waktu untuk pemanasan.
Ajukan pertanyaan terbuka tentang bagaimana perasaan mereka
Meskipun Anda tidak ingin melabeli anak Anda sebagai pemalu, penting untuk memberi mereka kesempatan berbicara tentang apa yang mereka rasakan saat keluar rumah dan menjelajahi situasi baru.
Komunikasi adalah hal penting agar Anda mengetahui bagaimana perasaan anak-anak Anda. Tanyakan bagaimana hari-harinya di sekolah ataupun kegiatannya. Itu akan membantu Anda memahami apakah rasa malu mereka mengganggu mereka, apakah mereka tidak nyaman, atau menempatkan narasi dan kekhawatiran Anda sendiri pada mereka tanpa Anda memberi label apa pun.
Tahu kapan harus mendapatkan bantuan
Jika Anda memperhatikan bahwa rasa malu anak Anda tampak ekstrem atau tampaknya tidak membaik sama sekali, terutama saat mereka melewati masa sekolah dasar, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter anak atau profesional kesehatan mental.
“Anak yang harus Anda khawatirkan adalah anak yang tidak pernah hangat, yang tidak pernah bahagia memasuki situasi ini, yang tidak dapat menemukan ceruknya,” kata Pérez-Edgar.
Kabar baiknya adalah bahwa intervensi awal dapat sangat efektif untuk mengobati atau bahkan mencegah kecemasan sosial yang besar. Kemudian ingat, penerimaan adalah kuncinya. Sama sekali tidak ada yang salah dengan menjadi pendiam, dan orang tua harus menjelaskan kepada anak-anak mereka bahwa mereka menyukai kepribadian mereka apa adanya.