MATA INDONESIA, JAKARTA – Masyarakat Brasil menuding ketidakseriusan pemerintahnya menangani Covid19 telah menyebabkan angka kematian akibat penyakit saluran pernapasan itu kini melampaui angka 500 ribu orang, pada Sabtu 19 Juni 2021. Rata-rata 2.000 orang wafat karena terinfeksi penyakit tersebut.
Saat ini ribuan masyarakat Brasil sedang memprotes Presiden Jair Bolsonaro dan menyerukan penggulingan presiden.
Pemerintahan Bolsonaro dinilai tidak memedulikan pandemi sehingga tidak ada langkah-langkah mengatasinya seperti melakukan jarak sosial yang setiap hari disuarakan Pemeritahan Presiden Jokowi serta vaksinasi yang ditunda.
Mantan kepala regulator Brasil, Anvisa, Gonzalo Vecina memprediksi angka kematian akibat Covid19 di negara Samba itu bisa mencapai 700 ribu sampai dengan 800 ribu orang.
“Kami kedatangan varian baru dari India,” ujar Vecina.
Tanpa penanganan serius dan datangnya varian Delta B.1.617.2 Vecina membayangkan angka kematian tersebut bisa meningkat seperti di puncak pandemi Maret-April 2021 yang mencatatkan rata-rata kematian 3.000 orang per hari.
Nada serupa mencuat dari komentar peneliti Pusat Biomedis Brasil Fiocruz, Raphael Guimaraes, yang mengatakan penundaan vaksinasi akan menunjukkan hasilnya sebelum September ini.
Dia menyebut Brasil dalam situasi yang sangat kritis dengan tingkat penularan sangat tinggi dan kondisi keterisian tempat tidur rumah sakit yang juga pada situasi kritikal.
Dalam satu minggu ini terjadi penambahan 70 ribu kasus baru Covid19 atau menjadi terbanyak di dunia melampaui India.