OMG! Peragaan Busana Louis Vuitton Didemo Aktivis Perubahan Iklim di Paris

Baca Juga

MATA INDONESIA, PARIS – Sempat buat heboh, peragaan busana dari brand ternama Louis Vuitton dapat kritikan dari aktivis hingga membuat penonton lain kebingungan dengan apa yang terjadi di panggung catwalk.

Pengunjuk rasa ini diam-diam ikut berjalan mengikuti barisan model yang sedang memamerkan pakaian-pakaian desainer terkenal. Para aktivis ini membawa kain yang bertuliskan “overcomsumption = extinction” yang berarti konsumsi berlebihan akan terjadi kepunahan.

Melansir dari Reuters, aktivis tersebut lebih menargetkan unjuk rasanya untuk label milik LVMH (LVMH.PA) yang menyorot masalah konsumsi berlebihan. Sebab LVMH merupakan pemimpin dunia dalam kemewahan dan bertanggung jawab dalam tren industri tekstil dan terus memperbarui koleksi lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak.

Pertunjukannya sendiri memiliki tema punk. Pertunjukkan yang berlangsung di Museum La Louvre pada 6 Oktober tersebut jadi tambah heboh karena para aktivis dibekuk oleh beberapa penjaga keamanan setempat dan menyingkirkan mereka secara paksa.

Foto : Reuters

Menurut laporan, ada sekitar 30 aktivis dari tiga organisasi lingkungan yang menggelar unjuk rasa alternatif lain. Mereka mengenakan masker gas ketika para pengunjung sedang melihat kedatangan tamu artis lain yang hadir dalam pertunjukkan tersebut.

Namun acara Paris fashion show Louis Vuitton tersebut masih terus berlanjut sampai selesai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini