Nyesek! Cuplikan Drakor Hi Bye Mama Disebut Ungkap Isi Hati Istri Ridwan Kamil

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kabar duka dari keluarga besar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil masih jadi perhatian netizen, setelah sang putra sulung, Emmeril Khan Mumtadz dinyatakan meninggal dunia setelah hilang tenggelam di sungai Aare, Swiss.

Kepiluan itu faktanya ikut dirasakan masyarakat tanah air yang terus mengikuti perkembangan pencarian Eril. Terbaru, beberap warganet menyamakan perasaan orangtua Eril, khususnya sang ibunda Atalia Praratya dengan salah satu scene di drama Korea, Hi Bye Mama.

Kala itu, nampak seorang wanita tua mengatakan tak ada sebutan untuk orangtua yang ditinggal anaknya.

“Wanita yang ditinggal suaminya disebut janda, pria yang ditinggal istrinya disebut duda, anak yang kehilangan orangtuanya disebut yatim piatu, tapi tak ada sebutan bagi orangtua yang kehilangan anaknya, tahu kenapa?”

“Tak ada kata di dunia ini yang mampu menggambarkan rasa sakitnya.”

Begitu penggalan kata di drama Korea tersebut.

Sontak, kata-kata itu membuat warganet teringat dengan hati istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya. Warganet membayangkan seperti itu lah gambarn hati ibunda Eril yang harus ikhlas kehilangan sang anak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini